Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

2 Rahasia Sukses Andrie Wongso @kangwiguk

Andrie Wongso, "Sang Pembelajar" Saya yakin, Anda pun tahu siapa Andrie Wongso yang saya maksud dalam judul di atas. Yapp! Anda sama sekali tidak salah. Beliau adalah motivator no. 1 di Indonesia. Beliau lahir dari keluarga miskin di Malang pada tanggal 6 Desember 1954 dan telah lebih dari 20 tahun berkiprah sebagai pengusaha sukses. Kemauannya yang kuat untuk berbagi, semangatnya yang luar biasa, dipadu dengan pengalaman yang beragam, serta kebijaksanaan yang dimilikinya telah mengantarkan ia sebagai The Best Motivator Indonesia. Meski begitu, Beliau lebih suka jika disebut sebagai "Sang Pembelajar". Benar-benar sosok yang rendah hati 'kan?! Dan kabar baiknya, baru-baru ini Beliau telah memberitahukan kepada khalayak banyak mengenai rahasia kesuksesannya itu. Dan kini, saya turut membagikan rahasia kesuksesannya itu kepada Anda dengan harapan Anda bisa meraih kesuksesan sebagaimana kesuksesan yang telah Beliau raih beserta orang-orang sukses lainnya

Daftar Blogger Pemula Aktif Indonesia

"Berbagi Semangat, Semangat Berbagi," itulah tagline yang saya gunakan dalam blog ini. Mengapa demikian? Ada dua hal yang melatar belakanginya. Pertama , SEMANGAT. Bagi saya, semangat adalah ruh dari setiap aktivitas kita. Ia adalah nyawa yang menghidupkan dan menggerakkan setiap sendi kehidupan kita. Tanpanya, hidup menjadi tak bergairah, loyo, dan tentu saja, tak ada pencapaian yang luar biasa. Kedua, BERBAGI. Untuk hal yang satu ini, rasanya tak perlu butuh banyak penjelasan, berbagai literatur bertebaran di mana-mana yang menunjukkan bahwa hikmah atau manfaat dari berbagi ini sangatlah banyak. Diantaranya adalah hidup menjadi lebih indah dan bermakna. Berbicara mengenai berbagi, saya langsung teringat dengan salah satu program yang digagas oleh admin Blogger Pemula Indonesia , Kang Hendri. Kang Hendri, telah mencetuskan sebuah ide yang luar biasa (menurut saya), yakni: blogwalking . Tentunya, bagi setiap blogger yang ingin blog-nya berkembang, kehadiran setiap pengu

Semangat @kangwiguk

"Tak ada yang bisa menghentikan karya, tak juga waktu. Yang bisa menghentikan adalah SEMANGAT YANG MATI." Pernah Anda mendengar ungkapan ini?! Iya, ini adalah ungkapan seorang musisi legendaris Indonesia, Chrisye. (Audifax, 2010). Dalam hal apapun yang kita geluti, SEMANGAT selalu menjadi hal terpenting yang harus dimiliki. Ia adalah "RUH" yang menghidupkan, ia adalah nyawa yang menggerakkan, selama semangat itu masih kita miliki, tak peduli berapa kali pun kita jatuh atau bahkan dijatuhkan (barangkali), maka sebanyak itu pula kita akan (sanggup) bangkit. Oleh karenanya, milikilah semangat yang berapi-api, semangat yang terus membara dari waktu ke waktu. Jaga sebaik mungkin dan jangan pernah biarkan padam sedikit pun. Bersamanya, raihlah apapun yang menjadi impian dan harapan Anda. Semangat Pagi, Semangat Beraktivitas. Salam, @kangwiguk

Sopir Kaya @kangwiguk

Selama ini kita sering berpandangan, bahwa orang-orang kaya selalu didominasi oleh para pengusaha; pemilik industri-industri besar dan semacamnya. Memang sih, hal itu banyak benarnya, namun siapa sangka jika seseorang yang berprofesi sebagai seorang driver pun mampu meraup kekayaan yang berlimpah. Tak percaya?! Seorang konglomerat dari Hongkong, Li KA Shing, orang terkaya ke-20 di dunia versi Majalah Forbes tahun 2014 dengan jumlah kekayaan sebesar USD 31 milliar, menuturkan: saat ia berencana memensiunkan sopirnya yang telah bekerja selama 30 tahun, Li Ka Shing bermaksud untuk memberikan uang pensiun sebesar 2 juta HKD, mengingat dedikasi sang sopir yang dirasa cukup tinggi selama bekerja, maka diberikanlah cek sejumlah tersebut kepada sang sopir. Namun diluar dugaan, Sang sopir menolak dengan sopan seraya berkata, "Tidak perlu, kalau 10-20 juta dolar, saya masih ada." Demi mendapat jawaban tersebut, Li kaget!

Sssstt..., Ini Lho Rahasia Orang Sukses Itu @kangwiguk

Siapa yang tidak ingin sukses di dalam kehidupannya? Rasanya, hampir setiap individu selalu berharap dan menginginkan kesuksesan. Sayang, kenyataan yang ada tak sesuai dengan harapan kita bersama. Hanya sebagian kecil saja individu yang berhasil mencapai dan meraih impiannya. Sisanya, emmmhhh..., mereka harus gigit jari atau menelan ludah melihat kesuksesan orang-orang di sekitarnya. Kenapa bisa demikian? Ternyata, usut punya usut hanya sebagian kecil saja orang yang mengetahui letak rahasia kesuksesannya. Paul Tough , seorang penulis terkenal pernah menyatakan, “Satu-satunya faktor personal yang menyebabkan seseorang itu bisa sukses adalah 'mau mendengarkan kata hatinya'.”

Saat Stres, Ini Yang Harus Anda Lakukan (Kiat Mengelola Masalah) @kangwiguk

Tak bisa dipungkiri lagi, dalam setiap lini kehidupan, masalah akan selalu datang menghampiri. Berbagai respon dilakukan oleh manusia, sebagian orang sibuk mengumpat, memaki, dan menyesali kenapa masalah itu terjadi. Padahal, melakukan hal-hal sebagaimana yang disebutkan itu tidak akan menyelesaikan masalah. Justru akan menambah ruwet masalah yang ada. Untuk itu, daripada Anda sibuk melakukan hal-hal yang tidak berarti tersebut, alangkah baiknya jika Anda melakukan sesuatu sebagaimana tips dari Robert H. Sculler dalam bukunya “Tough Times Never Last, But Tough People Do” , berikut ini:

Berpikir dan Bertindak Positif @kangwiguk

Sebagaimana kita ketahui bersama, salah satu kunci keberhasilan dalam kehidupan ini adalah memiliki pikiran positif dan senantiasa melakukan tindakan (yang) positif pula. Untuk itu, agar kita senantiasa berada “ on the track ” pada jalur tersebut (berpikir & bertindak positif) tidak ada salahnya jika kita mengikuti beberapa tips berikut ini: Bergaul dengan Orang-Orang Yang Tepat Perlu kita ketahui, bahwa sikap dan pikiran positif itu dapat menular lho?! Jika kita berada pada lingkungan orang-orang yang pesimis dalam menghadapi kehidupan ini – senantiasa menyikapi sesuatu secara negatif – maka, lambat laun kita pun akan terpengaruh sikap pesimistisnya itu. Sebaliknya, jika kita berada pada lingkungan orang-orang yang senantiasa optimis dalam menghadapi kehidupan ini – senantiasa menyikapi sesuatu secara positif; bukan

5 Prinsip Penting Untuk Membangun Kesuksesan @kangwiguk

Kesuksesan sudah menjadi semacam keharusan bagi setiap individu. Dalam bidang apapun, setiap individu selalu menginginkan menjadi yang terbaik dan mendapat yang terbaik pula. Meski demikian, nyatanya tidak setiap individu berhasil mencapai apa yang menjadi keinginan dan harapannya itu. Ada berbagai aral yang melintang. Ada berjuta ujian dan cobaan yang menghadang. Untuk itu diperlukan komitmen yang kuat serta prinsip hidup yang jelas pula. Ada berbagai prinsip kesuksesan yang sering dikemukakan, namun saya merangkumnya menjadi 5. Apa saja itu?

Kiat Mengatasi Kejenuhan Kerja @kangwiguk

sumber gbr: gambarrumah.com Jika Anda akhir-akhir ini merasa telah dihinggapi kejenuhan atas berbagai aktivitas kerja yang ada, maka selayaknya Anda untuk segera melakukan evaluasi sebelum kejenuhan itu menurunkan produktivitas Anda, atau bahkan akan menghancurkan karier Anda. Menurut para pakar, kejenuhan seorang pekerja biasanya ditandai dengan menurunnya produktivitas kerja, perasaan malas, dan juga keengganan untuk berlama-lama di tempat kerja. Hal ini ditengarai karena beberapa faktor, diantaranya adalah faktor dari diri sendiri – biasanya ia memiliki masalah pribadi atau keluarga, faktor lainnya adalah hubungan yang kurang harmonis dengan atasan atau rekan kerja lainnya – pekerja merasa diintimidasi oleh atasan, dibanding-bandingkan dengan pekerja lainnya, dan lain sebagainya. Atau bisa juga karena faktor lingkungan, di mana lokasi kerja, tempat ia menghabiskan waktu selama berjam-jam tidak memberikan suasana yang nyaman.

Beda Mindset Orang Sukses dan Gagal @kangwiguk

Sebagaimana kita pahami selama ini, bahwa hidup adalah pilihan. Pun begitu dengan masa depan dan kesuksesan kita sendiri. Sepenuhnya, setiap individu bertanggungjawab atas masa depan dan kesuksesannya sendiri. Jika ada orang lain yang sukses karena bantuan pihak lain, percayalah, itu hanya bersifat membantu. Tidak sepenuhnya karena andil pihak lain tersebut. Tapi jika benar-benar ada orang yang sukses berkat campur tangan pihak lain sepenuhnya, maka sejatinya ia bukanlah orang yang sukses. Karena sesuatu yang dianggap sukses tersebut akan sirna bersama kepergian pihak tersebut. Intinya, kesuksesan selalu bersumber dari diri sendiri. Kekuatan yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, orang yang sukses selalu memiliki mindset yang tepat atas segala kejadian yang menimpa dirinya. Berikut beberapa perbedaan mindset antara orang sukses ( winner ) dan orang yang gagal ( loser ):

Mogok Prestasi @kangwiguk

Pernah Anda mempunyai pengalaman mendorong mobil yang mogok di tengah jalan, saat panas terik yang begitu menyengat atau di tengah guyuran hujan yang deras? Kalau punya, share dong pengalamannya di sini …! Hehehehe …. Sahabat, kira-kira apa yang Anda rasakan jika suatu hari, saat Anda meluncur bersama mobil Mercy S-Class kesayangan Anda, di jalanan yang ramai penuh dengan lalu lalang orang, dan tiba-tiba mobil Anda itu mogok persis di depan kerumunan orang-orang tersebut? Ditambah lagi, ternyata di situ ada beberapa kolega yang mengenal Anda, dan sialnya juga, ternyata si tampan yang selama ini menjadi rival Anda untuk merebut hati Si Putri juga lagi memperhatikan Anda. Aduuuhh, rasanya malu tujuh turunan kali ya …, apalagi tahu kalau mobil itu mogok gara-gara lupa belum isi bahan bakar. Tengsiiinnn bener. Ibarat pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula!

Beauty and The Beast @kangwiguk

Iyap ...! Judul di atas adalah judul sebuah film animasi, yang kalau tidak salah diproduksi oleh Walt Disney. Anda sudah pernah menontonnya? Jujur, saya belum pernah menontonnya. Tapi dari beberapa tulisan yang pernah saya baca, film tersebut mengisahkan tentang seorang putri cantik jelita yang terjebak dalam istana yang dihuni oleh seorang monster buruk rupa. Namun seiring waktu berjalan, putri cantik jelita itu ( beauty ) jatuh cinta kepada si monster yang buruk rupa ( beast ). Dan ending -nya, ketulusan cinta sang putri itu akhirnya mampu menghilangkan kutukan seorang peri jahat atas diri beast beserta para pengikutnya, hingga akhirnya mereka berbahagia mengarungi kehidupan bersama. Dari cerita film ini kita bisa belajar, bisa jadi, kehidupan yang sedang kita jalani saat ini amat buruk; pekerjaan tak sebaik harapan, penghasilan jauh dari kata cukup, malah terkadang beban tugas yang diamanahkan kepada kita amat berat, tak

Sudah Level Berapakah Anda? @kangwiguk

Dalam pelajaran ilmu hayat yang saya peroleh sekian puluh tahun yang lalu – saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama – dijelaskan bahwa salah satu ciri mahluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Sedangkan benda mati seperti batu, kayu, besi, dan lain sebagainya, tidak akan mengalami pertumbuhan. Batu misalnya, batu tidak akan bisa beranak pinak menjadi banyak, ia tak akan mampu melakukan regenerasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sangat berbeda halnya dengan manusia, misalnya. Manusia akan terus berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, mempertahankan keberadaannya di muka bumi ini. Manusia memiliki seribu satu cara untuk mempertahankan eksistensinya. Dan salah satunya adalah dengan mengembangkan kemampuannya dari waktu ke waktu. Kemampuan ini menjadi hal penting yang harus dikuasai oleh setiap individu.

Jelas Niatnya, Jelas Hasilnya .... @kangwiguk

Keyakinan kita telah mengajarkan, bahwa segala amal perbuatan tergantung pada niatnya. Niat menjadi sumber dari segala aktivitas dan tindakan kita. Tidak selamanya hal yang nampak baik, itu baik. Karena hakekat kebaikan itu ada pada dasar hati setiap individu. Hanya dia sendiri dan Tuhan yang tahu. Orang yang setiap hari datang ke kantor, menjalankan aktivitas pekerjaan sebagaimana tugas dan tanggungjawabnya, belum tentu ia adalah karyawan yang baik. Lho, kok bisa? Iya. Faktanya memang mengatakan demikian. Lihatlah, dua atau tiga orang yang bekerja pada perusahaan yang sama, dengan tugas dan tanggungjawab yang sama (pula), berada di ruangan yang sama, atau bahkan dengan besaran gaji yang sama (pula), serta dipimpin oleh atasan yang sama, namun pada kenyataannya mereka tidak pernah memiliki prestasi yang sama. Mengapa demikian? Karena mereka memiliki cara dan sudut pandang yang berbeda, sehingga hasil yang dicapai pun pasti akan berbeda. Semua kembali pada niat yang terp

5 Hal Penting Untuk Menumbuhkan Semangat Kerja @kangwiguk

Sebagai pembanding, jika Anda seorang atasan dan diminta untuk memilih seorang staf yang akan membantu Anda untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan Anda, manakah yang akan Anda pilih diantara dua pilihan ini: (1) Seorang calon karyawan yang belum memiliki pengalaman namun ia mencerminkan pribadi yang penuh semangat dan memiliki antusiasme tinggi, dan (2) Seorang calon karyawan yang sudah sangat berpengalaman, cerdas, memiliki background pendidikan yang baik, namun ia nampak sebagai pribadi yang biasa saja; sikapnya tidak mencerminkan bahwa ia memiliki semangat yang tinggi, juga antusiasmenya terhadap pekerjaan nampak biasa-biasa saja. Manakah yang akan Anda pilih? Kalau saya, jelas akan memilih calon karyawan yang pertama. Bagi saya, seorang karyawan yang penuh dedikasi dan memiliki semangat kerja tinggi adalah aset yang luar biasa. Ia adalah modal penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Karena, biasanya mereka yang memiliki semangat tinggi adalah sos

Kisah Kodok dan Bangau @kangwiguk

Cerita ini pernah saya baca sekian tahun yang lalu dalam buku “Hidup untuk Hidup” (penulis dan penerbitnya saya lupa), dikisahkan dalam buku tersebut, di sebuah telaga yang jernih airnya hiduplah beragam hewan dan tumbuhan. Mereka hidup rukun dan damai. Tanah subur dan makmur, makanan pun berlimpah mencukupi kebutuhan mereka. Sayang, kebahagiaan dan kedamaian hidup mereka kini harus terusik. Pohon-pohon banyak yang ditebang. Air telaga menjadi surut, rumput-rumput menjadi kering, makanan susah didapat. Populasi mereka pun kini sudah semakin sedikit. Selain karena banyak hewan yang mati kelaparan, beberapa diantaranya juga memutuskan pergi untuk mencari habitat baru demi kelangsungan hidup mereka. Tinggallah seekor kodok dan bangau yang masih tinggal berdua. Mereka sudah bersahabat sejak sekian lama. Si bangau memberi usul kepada kodok untuk segera pergi meninggalkan tempat ini. Kodok setuju, tapi yang menjadi persoalannya adalah bagaimana mereka bisa pergi bersama-sama: kodok tak bi

5 Nasehat Einstein Untuk Kesuksesan Kita @kangwiguk

Albert Einstein Siapa yang tidak mengenal ilmuwan dan fisikawan hebat sepanjang sejarah manusia ini? Iya, Einstein dengan segala kemampuan dan kecerdasannya mampu tampil menjadi legenda dalam sejarah hidup manusia. Banyak sejarah hidup dan kisah inspiratif yang dapat kita pelajari darinya. Mulai dari teori relativitasnya, hingga kisah bagaimana ia mampu menaklukkan segala keterbatasan yang sempat menghalanginya. Berikut saya kutipkan 5 nasehat darinya untuk kemajuan dan kesuksesan kita. Apa saja 5 nasehat itu? Imajinasi “Imajinasi lebih penting dari pengetahuan,” demikian yang pernah dikatakan oleh Einstein. Terbukti, dengan memiliki imajinasi seseorang menjadi punya visi dan misi yang jelas dalam hidupnya. Ia menjadi paham dan mengerti tindakan apa yang mesti dilakukan. Target hidupnya menjadi lebih jelas dan

Orang Hebat @kangwiguk

Dulu, saat saya melamar pada salah satu agen properti di Surabaya dengan membawa selembar ijazah SMA - padahal jelas disitu ditulis 'minimal S-1 dengan IPK min 3.0'' – orang-orang pada mengatakan bahwa saya adalah orang yang hebat dan berani. Padahal saya tidak merasa seperti itu. Justru sebaliknya saya merasa bukan apa-apa karena masih banyak orang lain yang jaaaa...uuhh lebih hebat lagi. Dan salah satunya adalah sahabat saya. (Sebaiknya tidak usah menyebut nama). Menurut kisahnya, ia anak kedua dari enam bersaudara. Orangtuanya bekerja sebagai buruh tani. Menghidupi dan membiayai enam orang anak tentu merupakan tantangan tersendiri bagi mereka. Apalagi dengan pendapatan yang tidak menentu. Tergantung pada ada tidaknya orang yang mempekerjakannya. Jika melihat latar belakangnya itu, bisa tamat SMP tentu sudah prestasi tersendiri bagi sahabat saya itu.

Sok Tahu ...! @kangwiguk

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” (Thomas Alfa Edison). Dalam sebuah seminar enterpreneurship yang pernah saya ikuti, seorang narasumber mengajukan sebuah pertanyaan sederhana kepada kami, “Anda tahu, berapa kali Anda ditakdirkan gagal oleh Tuhan?” Mendapat pertanyaan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, tentu saja kami tercengang, bingung, dan tak tahu harus menjawab apa, hingga tiba-tiba saja kami seolah membuat kesepakatan sebelumnya untuk serentak menjawab, “Tidak tahu …!” Sebuah jawaban yang sangat jujur karena kami memang tidak tahu dan tidak pernah terpikirkan akan hal itu. Mendengar jawaban begitu, dengan santainya sang narasumber balik menjawab, “Makanya, kalau tidak tahu jangan sok tahu ….” Sebelum kami

Nyawa @kangwiguk

Sudah mafhum kita mengerti bahwa hidup manusia ditentukan oleh nyawa yang melekat pada badan ini. Tanpa adanya nyawa, mustahil manusia bisa hidup; bergerak, berbuat, berkehendak, makan, minum, dan lain sebagainya. Nyawa adalah nafas kehidupan setiap mahluk di semesta ini. Oleh karenanya dikatakan bahwa setiap yang bernyawa dikatakan hidup dan setiap yang telah kehilangan nyawa disebut mati, meskipun secara fisik masih utuh dan lengkap. Nyawa menjadi hal penting dan utama dalam kehidupan setiap individu. Dalam berjuang untuk menggapai kesuksesan pun dibutuhkan ruh atau nyawa yang akan senantiasa menggerakkan kita. “Nyawa” inilah yang akan membuat kita terus bergerak dan bergerak. “Nyawa” inilah yang akan membuat kita selalu bangkit meski berulang kali “badai” memporak-porandakan kehidupan

Anda Luar Biasa ...!!! @kangwiguk

Iseng, saya buka kembali majalah lama yang banyak numpuk di rak buku rumah saya. Pada majalah Kartini Edisi 2276, 5 s/d 19 Agustus 2010, terdapat sebuah artikel yang menarik perhatian saya. “Eni Kusuma, Dari TKW Menjadi Penulis Best Seller,” demikian judul artikel tersebut. Mengapa artikel ini menarik bagi saya? Setidaknya, saya punya dua alasan yang mendasari ketertarikan saya. Pertama , sebagai orang yang tengah berjuang untuk menjadi penulis buku ( best seller ), tentu artikel ini sangat berarti guna menambah energi semangat saya dalam berjuang untuk mewujudkan harapan itu.

Kemauan @kangwiguk

Gilang (5), anak saya, memiliki kebiasaan bangun tidur sekitar jam tujuh pagi. Untuk dibangunkan sebelum jam tersebut susahnya minta ampun. Bahkan pernah ada satu kejadian, ia kami “paksa” untuk bangun lebih awal karena akan pergi ke luar kota. Maksud kami, agar segera hilang rasa kantuknya, ia dimandikan oleh bunda-nya. Tapi, apa kemudian yang terjadi? Begitu selesai ia mengenakan baju, beberapa saat kemudian, saya mendapati ia kembali tertidur pulas – rupanya ia meminta kembali “jatah” waktu istirahatnya yang belum usai. Tapi, kejadian kemarin benar-benar diluar kebiasaannya. Sebelum tidur ia dikasih tahu terlebih dahulu bahwa besok pagi-pagi sekali harus bangun tidur karena akan pergi ke rumah eyangnya di Jombang. Lah dalah , tepat adzan

Mau dan Mampu (2) @kangwiguk

Meski harus mendekam dalam penjara, Buya Hamka tetap bisa berkarya. Tafsir Al- Azhar menjadi salah satu buah karyanya yang fenomenal yang ditulis semasa dalam masa tahanan. Mengapa Beliau bisa begitu? Karena Beliau mau menulis dan mampu melakukannya. Pramoedya Ananta Toer , sastrawan legendaris Indonesia, satu-satunya wakil Indonesia yang namanya berkali-kali masuk dalam daftar Kandidat Pemenang Nobel Sastra, peraih pelbagai penghargaan internasional, diantaranya: The PEN freedom-to-write Award (1988) , Ramon Magsaysay Award (1995) , Fukuoka Cultur Grand Price , Jepang (2000), dan masih banyak penghargaan lainnya. Dan

Mau dan Mampu @kangwiguk

Nick Vujicic Dalam berbagai kesempatan selalu dikatakan bahwa setiap manusia bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Kesuksesan manusia adalah mutlak menjadi tanggungjawab setiap individu masing-masing. Begitu pula atas kegagalannya. Dan faktor penting yang sangat mempengaruhi keduanya (sukses ataupun gagal) adalah kemauan dan kemampuan. Kedua faktor inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya seseorang. Kemauan menjadi faktor penting pertama yang harus dimiliki oleh setiap individu. Karena dengan memiliki kemauan yang kuat maka seseorang akan memperoleh energi luar biasa untuk meraih apapun yang menjadi harapan dan impiannya. Sebaliknya, tanpa kemauan yang kuat seseorang akan menjadi antipati dan kehilangan gairah untuk berjuang mewujudkan harapannya itu.

Musuh Terbesar Manusia @kangwiguk

Kendala terbesar yang menjadi penghalang kesuksesan manusia adalah dirinya sendiri. Hal ini persis sebagaimana ungkapan dari pepatah Cina kuno, “Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri.” Kalau kita mau berpikir jernih dan jujur, rasanya hal ini memang benar adanya. Sayangnya, kita justru sering tidak jujur terhadap diri sendiri. Hobi membohongi diri sendiri dan selalu (saja) mencari kambing hitam atas kegagalan dirinya sendiri. Ketika manusia berbuat salah dan jatuh dalam pelukan dosa, syetan yang selalu dijadikan kambing hitamnya. Padahal, apa yang bisa dilakukan syetan?

Ratatouille: Kisah Kesuksesan Seekor Tikus @kangwiguk

“ Tidak semua orang bisa menjadi artis hebat. Tapi siapa pun bisa menjadi artis yang hebat.” Kalimat yang luar biasa dari film “Ratatouille” . Semalam film ini diputar kembali di salah satu stasiun televisi swasta – entah untuk yang ke berapa kalinya. Film ini menceritakan tentang perjuangan seekor tikus yang bernama Remy. Awalnya Remy tinggal di atap sebuah rumah kayu milik seorang nenek di Paris, bersama ayahnya, Djengo dan saudaranya Emile, serta puluhan saudara-saudara lainnya. Dalam kesehariannya, sang nenek sangat menyukai acara masak-memasak di televisi yang dibawakan oleh seorang chef terkenal bernama Auguste Gusteau. Remy pun sangat menyukai Gusteau, ia tak pernah ketinggalan mengikuti acaranya tersebut. Dan ini membawa kebiasaan baru baginya, ia sangat menyukai makanan ala manusia – bukan makanan sampah sebagaimana tikus lainnya. Dalam hatinya, ia sangat ingin menjadi seorang chef terkenal sebagaimana Gusteau.

To Do, To Have, To Be...! @kangwiguk

“ Hidup adalah gerak. Tiada kehidupan tanpa gerakan, dan semua yang hidup mesti bergerak.” (dr. Taufiq Pasiak). Dalam perkembangannya, manusia mengalami beberapa fase kehidupan. Mulai sumber gbr: banguninspirasi.com dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Dan menurut para pakar, saat memasuki usia kerja manusia mengalami tiga fase kehidupannya, yakni: (1) Fase To Do , (2) To Have, dan (3) To Be . Pada fase To Do , seseorang merasa harus melakukan sesuatu agar ia memperoleh sesuatu sebagaimana yang diharapkan. Ia terfokus pada hal-hal yang harus ia kerjakan. Pada fase ini, seseorang merasa dirinya sangat produktif. Bekerja menjadi semacam kegiatan yang sangat disukainya. Kerja keras, banting tulang, dan seribu satu macam

Kualitas Anda Akan Berbanding Lurus Dengan Kesuksesan Yang Anda Capai @kangwiguk

sumber gbr: jogjaloker.com Sehebat apa pun manusia, terkadang ia tetap membutuhkan pertimbangan orang lain untuk menyelesaikan masalahnya. seperti halnya teman saya ini. menjabat sebagai supervisor marketing , first line manager di perusahaannya, tak lantas membuat ia bisa seenaknya sendiri menggunakan wewenang yang ada untuk mengatasi salah satu anak buahnya yang bermasalah. Untuk itulah ia meminta pertimbangan kepada salah satu anak buahnya. "Kegagalan manusia lebih disebabkan karena dirinya sendiri. Bukan oleh orang lain." Kepada anak buahnya itu ia bercerita: “Sudah hampir satu bulan terakhir ini saya menghadapi masalah seorang diri. Hari ini saya memanggil Anda agar saya bisa berbagi cerita dengan Anda. Syukur-syukur Anda bisa membantu saya memecahkan masalah ini. Tentu, saya akan sangat berterima kasih.

Kerja... Kerja... Kerja...! @kangwiguk

“Sesungguhnya tidak ada negara kaya atau negara miskin. Yang ada adalah sumber gbr: loommy.com negara dengan pengelolaan yang baik atau negara dengan pengelolaan yang buruk.” Demikian doktrin yang disampaikan oleh Dahlan Iskan, Menteri BUMN di hadapan audiens dalam acara debat capres pekan lalu di Makasar. Bagi saya, doktrin yang disampaikan oleh Pak Dahlan Iskan itu sangat luar biasa. Menurut saya, hal itu juga berlaku pada kehidupan pribadi kita. “Sesungguhnya tidak ada manusia gagal di dunia ini. Yang ada adalah manusia yang mau dan mampu mengembangkan dirinya atau manusia yang tidak memiliki kemauan apalagi kemampuan untuk mengembangkan dirinya.” Karena pada dasarnya setiap manusia yang lahir ke dunia ini adalah pribadi yang baik. Mahluk terbaik yang diciptakan Tuhan untuk kemakmuran alam semesta.

Karyawan Yang Mem-PHK Dirinya Sendiri

“Masa depan Anda sangat tergantung pada kualitas diri Anda sendiri.” sumber gbr: mantanburuh.wordpress.com Saya yakin Anda setuju dengan ungkapan ini. Karena pada dasarnya, setiap orang bertanggungjawab menentukan nasib dan masa depannya sendiri. Dalam dunia kerja pun berlaku hal yang sama. Oleh karenanya, ketika perusahaan memutuskan untuk memberhentikan salah satu karyawannya, hakekatnya adalah karyawan itu sendiri yang telah “berhasil” memberhentikan dirinya sendiri. Bagaimana bisa? Analoginya sederhana. Anda selalu berharap yang terbaik dalam hidup dan kehidupan Anda. Memperoleh pekerjaan yang mapan, mendapat gaji dan fasilitas yang memadai, serta berada pada lingkungan yang baik – atasan serta rekan kerja terbaik yang senantiasa ada dan mendukung Anda. Benar demikian? Sama halnya dengan

Buya Hamka: Kera Juga Bekerja @kangwiguk

Buya Hamka , ulama sastra yang terkenal dengan Tafsir Al-Azhar -nya ini pernah berkata dalam salah satu quotation -nya yang amat masyhur, "Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja." Sepintas, kata-kata ini terdengar makjleb , langsung menusuk tepat ke relung hati kita. Hamka, mensejajarkan manusia yang kurang memaknai kehidupannya dengan binatang. (Maaf) Babi. Dan mensejajarkan pula, para pekerja yang asal-asalan dalam bekerja dengan kera. Memang, membaca quotation ini tidak bisa sepintas lalu. Quotation ini harus dibaca dan dipahami dengan kedalaman dan kejernihan hati. Bukan dengan emosi. Beliau ingin menyampaikan kepada kita

The Universal Law of Attraction, Hukum Tarik Menarik (2) @kangwiguk

Masih ingat 'kan dengan hukum tarik menarik yang sudah kita bahas pada postingan sebelumnya . Postingan kali ini sebagai lanjutan dari postingan tersebut. Charles Brodie Patterson (1899) menyatakan, "Semua yang terjadi di luar adalah serupa dengan apa yang terjadi di dalam diri manusia; yaitu pikiran dan perasaannya." (Erbe Sentanu, 2007: 55). Hukum Tarik Menarik berlaku sebagaimana hukum gravitasi, Anda tidak pernah ditanya apakah apel itu boleh jatuh atau tidak, begitu ia terlepas dari tangkainya maka kekuatan gaya gravitasi (bumi) akan menariknya ke bawah - meskipun Anda tidak mengharapkannya. Begitu pula dalam kehidupan Anda, hukum ini akan berlangsung secara otomatis. Tanpa pernah memikirkan apakah Anda menyukainya atau tidak?!

The Universal Law of Attraction, Hukum Tarik Menarik @kangwiguk

Elizabeth Towne (1865-1960), seorang penulis berpengaruh di zamannya pernah mengatakan, “Manusia adalah magnet. Dan setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas daya tariknya sendiri.” (Erbe Sentanu, 2007:48). Saya adalah orang yang takut dan jijik pada ulat. Suatu ketika saya berjalan-jalan bersama sahabat menyusuri pinggiran sungai di daerah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Ketika sedang asyik-asyiknya berjalan dan bersenda gurau, entah dari mana datangnya, tiba-tiba saya mendapati seekor ulat hinggap pada lengan kaos yang saya kenakan. Betapa ketakutannya saya. Dan sialnya, semakin saya merasa ketakutan justru saya semakin sering melihat ulat-ulat itu hinggap di ranting dan dedaunan semak belukar yang ada di sekitar situ. Kontan saya segera berlari meninggalkan tempat tersebut. Sementara sahabat-sahabat lainnya tetap saja enjoy menikmati perjalanannya. Saya tersadar, itulah yang dinamakan hukum tarik menarik ( the universal law of attraction ). Ketika saya diliputi

Menemukan Kebahagiaan Dalam Bekerja @kangwiguk

Bekerja adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Selain guna memenuhi kebutuhan hidup, bekerja juga dapat berfungsi sebagai media interaksi dengan orang lain; media ekspresi atas ide-ide besar yang ada di dalam otak kreatif kita; juga sebagai “alat” untuk mendapatkan pengakuan atas status sosial kita. Dan tentunya masih banyak fungsi-fungsi lainnya yang bersifat lebih individual. Rivalino Shaffar dalam bukunya “Ngapain Kerja Kalau Terpaksa?” (2009) menulis bahwa siapa pun Anda – sudah puluhan tahun bekerja, akan, atau baru masuk dunia kerja – selalu akan dihadapkan pada dua situasi pilihan; pekerjaan tersebut menimbulkan perasaan optimis, menyenangkan, dan menggairahkan

Hasrat Yang Tak Bernilai @kangwiguk

Sore tadi, iseng saya dan seorang rekan kerja ngobrol sambil menunggu tiba waktu shalat maghrib. Di tengah-tengah asyiknya kami bergurau, rekan kerja ini membuat sebuah pertanyaan - tepatnya sebuah tebak-tebakan: "Ada sepuluh ekor katak di atas dahan sebuah pohon. Lima ekor diantaranya, memutuskan akan terjun ke sungai yang berada tepat di bawahnya. Pertanyaannya, sisa berapakah katak yang ada di dahan pohon tersebut?" Spontan saya menjawab, "Lima...!" "Salah..!" Sanggah rekan saya seketika. "Katak itu tetap berjumlah sepuluh ekor, 'kan yang lima ekor "akan terjun" ke sungai bukan terjun beneran," jelasnya sambil tersenyum penuh kemenangan.

Menjawab Tantangan @kangwiguk

sumber gbr: bagus-swara.blogspot.com Sebagaimana tertulis dalam lembar-lembar kitab suci bahwa manusia adalah mahluk yang diciptakan dengan sebaik-baik bentuk. Ada berbagai potensi yang melekat pada dirinya. Sehingga dengan bekal potensi itulah manusia selalu berlomba-lomba untuk menjadi pribadi yang lebih unggul, kompetitif, dan ingin selalu menjadi nomor satu. Inilah yang mendasari mengapa manusia menjadi marah ketika ia diremehkan oleh orang lain. Sifat dasar manusia yang selalu ingin menjadi nomor satu inilah yang dipahami oleh Steve Jobs , CEO Apple Inc, saat membujuk John Sculley , presiden Pepsi-Cola, untuk pindah ke California memimpin perusahaannya, Apple Inc. Hermawan Aksan (2009), dalam bukunya “Steve Jobs, Otak Genius Dibalik Kesuksesan Apple” menceritakan, pada Desember 1980, dengan produk IPO yang sukses, Apple Computer mulai go public, dan ini membuat Jobs

Identifikasi Rasa Cinta Anda Terhadap Pekerjaan (Perusahaan) @kangwiguk

" Seseorang yang mencintai profesi atau pekerjaannya, akan senantiasa bersemangat dari waktu ke waktu karena ia merasa mendapat tempat untuk mengembangkan potensinya. Tak bisa dipungkiri lagi, untuk menggapai sebuah kesuksesan dibutuhkan motivasi yang tinggi. Motivasi yang kita miliki harus selalu lebih besar dibanding hambatan-hambatan yang datang. Dan motivasi terbaik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri. Dari dasar hati Anda. Dan itulah yang dinamakan cinta. Dalam bukunya “Ngapain Kerja Kalau Terpaksa?” , Revalino Shaffar (2009) memberikan tipsnya berkaitan dengan cara mengukur kecintaan terhadap profesi kita. Salah satunya dengan menanyakan terhadap diri sendiri, apakah Anda sudah menikmati pekerjaan Anda? Seseorang yang mencintai dunianya akan selalu bergembira dengan dunianya. Dalam situasi apapun, ia tetap menikmati kebersamaan dengan sesuatu yang dicintainya. Seseorang yang mencintai profesi atau pekerjaannya, akan senantiasa bersemangat

Rubahlah Fokus Anda @kangwiguk

Hidup adalah sebuah dinamika. Karena kehidupan akan senantiasa berjalan dan terus akan berjalan. Sunnatullah . Selamanya. Begitu pula dalam dunia kerja. Berbagai persoalan datang, berjuta solusi pun menjelang. Begitu, dan selamanya akan tetap begitu. Inilah yang dinamakan hukum alam. Seperti halnya hari ini. Salah seorang rekan kerja bercerita, bahwa memasuki tahun 2014 industri farmasi berada pada ambang kehancuran. Kondisinya kritis dan sangat mengenaskan. Benarkah demikian?! Saya sendiri kurang begitu paham. Masih menurutnya, beban kerja semakin meningkat, persaingan menjadi sangat ketat, dan sebaliknya, target yang dibebankan perusahaan juga semakin besar. “Jangankan bisa on target , bisa capai 80% saja sudah luar biasa,” katanya.

Bermain-Main dengan Pekerjaan @kangwiguk

Mihaly Csikszentmihalyi dari University of Chicago mengatakan, “Permainan/ bermain bisa memproduksi sesuatu yang disebut flow , sebuah kondisi ketika seseorang merasakan kenikmatan dan kontrol serta tidak memikirkan hal lain kecuali permainan tersebut. Salah satu ciri kondisi ini adalah waktu yang berlalu begitu cepat." (Rivalino Shaffar, 2009: 71). sumber gbr: edukasi.kompasiana.com Masih ingat?! Kapan terakhir kali Anda melakukan sebuah permainan yang sangat mengasyikkan hingga lupa waktu? Kenangan masa kecil saya, ibu sering berteriak-teriak mencari saya yang tak kunjung pulang meski hari sudah beranjak petang. Apa sebab?! Saya terlalu asyik menghabiskan waktu bersama kawan-kawan sebaya dengan bermain petak umpet, betengan , atau mencari bunga tebu untuk dipakai mobil-mobilan yang dirakit sendiri ala kadarnya, khas anak desa sekian tahun yang lalu. Terbukti, baik secara ilmiah maupun berdasarkan pengalaman pribadi, permainan akan mendatangkan kenyamanan dan kes

Einstein: Kerja Keras Bukan Untuk Sukses...@kangwiguk

Sore itu, saya bertemu dengan kawan lama yang sudah hampir tujuh tahun tidak berjumpa. Dulu, kami pernah tinggal satu pondokan di daerah HR Muhammad, Surabaya. Sebut saja ia, Andi. Waktu itu Andi bekerja sebagai tenaga serabutan di salah satu galeri Home Decoration yang sangat ternama di kawasan Surabaya Barat. Sebagaimana lazim dilakukan oleh seorang kawan lama yang tidak berjumpa, sore itu pun kami gayeng ngobrol ngalor ngidul tentang berbagai macam hal; mulai dari kabar keluarga hingga menanyakan kabar tentang kawan-kawan lainnya yang sudah berpencar entah kemana – melanjutkan perjalanan hidupnya masing-masing. Di ujung cerita, Andi berkisah tentang nasib dirinya yang tak kunjung berubah. Selama tujuh tahun kami tidak berjumpa, rupanya ia telah berpindah-pindah “perusahaan” kurang lebih sebanyak sepuluh kali. Bahkan ia juga pernah menjalani profesi sebagai office boy meski tidak seberapa lama. Menurutnya, di mana pun ia bekerja, nasib selalu tidak berpihak kepada diri

Menjadi Pekerja Yang Diperhatikan Perusahaan @kangwiguk

Suatu hari, saya ngobrol dengan seorang sahabat yang berprofesi sebagai pendidik. Iseng saya bertanya, “Dari sekian banyak peserta didik, siapakah yang paling Anda kenal dan ingat?” Spontan ia menjawab, “Siswa yang paling pandai dan siswa dengan kemampuan di bawah rata-rata.” Jawaban yang sangat simpel dan saya yakin Anda juga sepakat dengan jawaban tersebut. Dalam bidang apa pun, keberadaan manusia selalu dikategorikan menjadi tiga, yakni: manusia dengan kemampuan di atas rata-rata; manusia dengan kemampuan rata-rata; dan manusia dengan kemampuan di bawah rata-rata. Manusia dengan kemampuan rata-rata sudah teramat banyak bertebaran di muka bumi ini, sehingga susah kita mengenal apalagi mengingatnya. Jadi,

Bakar Perahumu! Motivasi Ala Thariq Bin Ziyad @kangwiguk

Pada tanggal 29 April 711 (id.wikipedia.org), panglima perang muslim, Thariq Bin Ziyad bersama 7000 tentaranya berhasil menyeberang ke daratan Spanyol sumber: voa-islam.com (Andalusia). Setelah memastikan tak ada lagi pasukannya yang tertinggal di dalam perahu, ia segera memerintahkan untuk membakar habis perahu-perahu tersebut, tanpa sisa. Suatu tindakan yang membuat tercengang ahli sejarah hingga saat ini. Lalu ia berdiri di hadapan tentaranya seraya berpidato dengan lantang berwibawa dan tegas. Dalam pidatonya itu ia berkata: “Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut di belakang kalian, dan musuh di hadapan kalian: Demi Allah tidak ada yang dapat kalian lakukan sekarang kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran”.

Momentum Kesuksesanmu @kangwiguk

Berbicara mengenai kesuksesan, selalu tak lepas dari perjuangan dan kerja keras. Karena mustahil tanpa itu semua kesuksesan akan mampir dalam kehidupan kita. Orang bilang, kesuksesan itu ibarat berada di puncak gunung. Tak ada jalan mulus, yang ada hanya jalan terjal dan berbatu. Oleh karenanya, hanya mereka yang bermental baja dan memiliki efort kerja tinggi yang berhasil meraihnya. Lainnya, TIDAK! Kingsley Ward , pengusaha kaya raya asal Kanada ini menuturkan dalam bukunya "The Lesson" , bahwa upaya untuk mencapai kesuksesan itu ibarat mendorong mobil ke puncak gunung. Berat dan sangat melelahkan. Meskipun kita bisa berhenti sejenak, kita tetap harus menyelesaikan "pekerjaan" itu agar mobil tidak meluncur ke dasar gunung. Setelah itu kita harus mendorong dan mendorong lagi hingga sampai ke puncak

Ini Lho, Saya. Anda? @kangwiguk

Judul postingan ini sama sekali tidak bermaksud untuk menyombongkan diri, justru sebaliknya, judul ini untuk menampar diri saya sendiri, kenapa hingga detik ini belum juga melakukan lompatan besar guna mencapai sesuatu yang besar. Toh, sebagai manusia saya juga dikaruniai dengan bekal potensi yang luar biasa, sebagaimana Anda. Mengapa? Steve Jobs , salah satu legenda dunia dalam bidang teknologi, pendiri dan CEO Apple inc pernah mengatakan, "Saya orang yang sangat percaya terhadap kesempatan yang sama sebagai lawan dari hasil yang sama. Saya tidak percaya hasil yang sama sebab sayangnya hidup tidak seperti itu. Dunia akan sangat membosankan jika seperti itu. Tapi saya benar-benar percaya pada kesempatan yang sama. Kesempatan yang sama bagi saya lebih dari apapun yang berarti pendidikan yang hebat." (Hermawan Aksan, 2009).

Stop! Menipu Diri Sendiri @kangwiguk

sumber: ruangdunia.com Pagi itu, saya meluncur dengan salah seorang sahabat untuk menghadiri sebuah pertemuan komunitas pemuda, kebetulan ia pula yang menjadi ketuanya. Belum jauh mobil beranjak, seekor lalat entah dari mana datangnya, tiba-tiba terbang membenturkan diri pada kaca depan mobil. Rupanya, ia terperangkap di dalam mobil entah mulai kapan. Demi melihat terang cahaya, seekor lalat itu mencoba untuk keluar dari persembunyiannya. Dan anehnya, meski kaca samping sudah terbuka lebar, ia tetap mencoba untuk menembus kaca depan. Barangkali ia mengira bahwa kaca depan tersebut sebagai angkasa raya yang terhampar luas. Gagal, terbang lagi. Gagal, terbang lagi. Begitu seterusnya hingga ia terkapar lemas dan mati.

Menjadi Pekerja Yang Berlimpah Berkah @kangwiguk

Menurut Donald Trump , kesuksesan adalah saat kita mampu meraih kebahagiaan. Dan berbicara mengenai kebahagiaan, mustahil hal itu dapat kita capai tanpa adanya campur tangan dari Tuhan. Karena bagaimana pun, sumber kebahagiaan sejati selalu datangnya dari Tuhan. Inilah yang kita kenal dengan istilah berkah (berkat) Tuhan. Dan salah satu sikap yang bisa mendatangkan berkah tersebut adalah sikap amanah . Artinya, bertanggungjawab dan dapat dipercaya. Sebagai apapun kita di dunia ini, sikap amanah - bertanggungjawab dan dapat dipercaya - seharusnya melekat dalam diri kita. Termasuk sebagai seorang pekerja sekalipun. Karena sikap inilah yang bisa mendatangkan kebahagiaan dalam hidup kita.

Jangan Pernah Belajar Dari Kegagalan @kangwiguk

Sudah berapa kali Anda mengalami kegagalan dalam kehidupan ini? Dan sudah berapa banyak nasehat tentang kegagalan yang sudah Anda terima? Iya, ada begitu banyak nasehat tentang kegagalan yang sering dikutip setiap hari untuk memompa semangat kita kembali. Dan saya yakin, nasehat semacam "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda", "kegagalan adalah awal dari kesuksesan", dan seterusnya, hingga mengutip nasehat dari tokoh dunia semacam Colin Powell , yang pernah mengatakan bahwa "Tidak ada yang namanya rahasia sukses. Sukses adalah hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kesalahan (baca: kegagalan)", telah memenuhi segenap sudut-sudut otak kita. Pertanyaannya, benarkah demikian? Havard Business School, pada tahun 2009 melakukan studi tentang perusahaan-perusahaan yang disokong oleh venture capital firms periode 1986 sampai 2003.

Pengalaman Adalah Guru Yang Tidak Baik @kangwiguk

Experience is the best teacher , pengalaman adalah guru yang terbaik. Menurut hemat saya, tidak sepenuhnya pepatah tersebut benar. Namun, bukan pula berarti saya menyalahkan secara penuh pepatah tersebut. TIDAK! Lantas, apa yang menjadi dasar pendapat saya itu?! Begini! Jika pengalaman adalah guru yang terbaik, maka setiap orang yang lebih tua tentu ia memiliki kehidupan yang lebih baik. Karena ia memiliki kesempatan yang lebih lama hidup di dunia ini. Dan itu berarti ia memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak dibanding mereka yang berusia muda. Namun, kenyataannya tidak demikian 'kan?! Banyak kita temui dalam kehidupan ini, mereka yang masih berusia belia tapi sudah dapat menduduki posisi puncak dalam kariernya. Ini jika kesuksesan diukur dari sisi materi atau

Integritas dan Maknanya Bagi Kesuksesan @kangwiguk

Dalam kamus Bahasa Indonesia Praktis, "Integritas" memiliki beberapa arti, diantaranya: keutuhan; kebulatan; keterpaduan; jujur dan dapat dipercaya. Meski begitu, secara umum kita cenderung condong memaknai integritas sebagai sikap jujur dan dapat dipercaya. Stephen MR. Covey , dalam bukunya, "The Speed of Trust" menuliskan bahwa untuk meraih tujuan hidup pribadi atau bahkan korporat dibutuhkan integritas yang tinggi, yakni sikap jujur dan dapat dipercaya. "Tidak ada sesuatu yang bisa melebihi kecepatan daripada trust (kepercayaan) ini," tulisnya. (Erbe Sentanu, 2007). Pun begitu dalam kehidupan ini, sebagai mahluk sosial kita cenderung memilah-milah sahabat atau teman dalam berinteraksi berdasarkan kepercayaan. Tanpa adanya unsur kepercayaan ini, mustahil sebuah hubungan dapat berjalan dengan baik. Dalam dunia bisnis pun berlaku hal

Kiat Menjadi Pekerja Yang Disayang Tuhan @kangwiguk

Sudah jamak kita dengar, bahwa mereka yang rajin bersedekah maka hidupnya menjadi penuh berkah. Senada dengan hal tersebut, Komaruddin Hidayat (2010) juga berpendapat, bahwa hidup akan terasa jauh lebih bermakna dan bahagia ketika kita bisa berbagi, memberi, dan menolong orang lain. Tapi anehnya, dalam perilaku sehari-hari kita sering mendapati orang yang justru berperilaku sebaliknya, yakni selalu ingin meminta dan menerima belas kasihan orang lain, istilah kerennya, taking oriented personality . Orang yang berperilaku demikian, meskipun berlimpah secara materi, tetapi hakekatnya ia miskin jiwa dan miskin hatinya. Kebalikan dari hal di atas, disebut sebagai giving oriented personality atau abundant personality , yaitu pribadi yang melimpah. Orang yang berperilaku demikian, hidupnya menjadi kian bercahaya, tercerahkan, dan dipenuhi oleh

Bekerja Dengan Kekuatan Tuhan @kangwiguk

Bagi sebagian orang bekerja bukan sekedar sebagai kewajiban untuk mencari uang guna pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Namun lebih dari itu. Dewasa ini sebagian besar orang telah menjadikan bidang pekerjaannya sebagai sarana untuk mendedikasikan hidup dan kehidupannya. Memberi kontribusi positif bagi kehidupan ini. Dengan kata lain, bekerja adalah ibadah. Bekerja merupakan bentuk pengabdian seorang hamba kepada Tuhan, maka sudah sewajarnya jika ia selalu melibatkan Tuhan dalam setiap aktivitasnya. Kesadaran inilah yang disebut orang barat sebagai consciousness , atau kita biasa menyebutnya dengan istilah "ketaqwaan". Dan Hamer dalam bukunya, "Gen Tuhan" , menyatakan bahwa sesungguhnya setiap manusia sudah diwarisi dalam dirinya kecenderungan yang membuat otaknya haus sekaligus siap menerima tuntunan "kekuatan yang lebih tinggi",

Mimpi Saya, Mimpi Anda, dan Mimpi Kita @kangwiguk

Seorang filsuf muslim, Al Ghazali (1058 - 1111 M), mengatakan bahwa ada dua unsur penciptaan manusia, yakni: unsur materi ( nasut ) dan unsur immateri ( lahut ). Unsur materi adalah unsur yang membentuk jasad manusia - unsur ini bersifat fana (tidak abadi), sedangkan immateri adalah unsur yang membentuk jiwa manusia - membawa sifat Tuhan dan bersifat kekal abadi, kita biasa menyebutnya sebagai jiwa (ruh). Maka ketika manusia tiada, maka sesungguhnya yang meninggal adalah jasadnya, sedangkan jiwa (ruh) nya tetap hidup dan berpindah ke alam ruh, untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya, kelak. Melihat dari apa yang telah dipaparkan oleh Al Ghazali tersebut, kita bisa memahami bahwa sebenarnya yang membuat kita "hidup" adalah jiwa kita. Ruh

Semangat Pagi @kangwiguk

Sebuah petuah bijak mengatakan, "Dapatkan pagimu, maka engkau akan mendapatkan harimu". Pagi menjadi sesuatu yang sakral untuk memulai suatu aktivitas. Segala organ tubuh manusia mengalami kondisi fresh pada saat pagi hari. Tubuh yang lelah akibat aktivitas seharian telah pulih kembali setelah diistirahatkan semalam. Pikiran yang penat karena "dipaksa" untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang ada telah segar kembali. Maka, pagi menjadi sebuah start untuk memulai kembali suatu aktivitas guna memenangkan kehidupan kita pada hari ini.