Langsung ke konten utama

Stop! Menipu Diri Sendiri @kangwiguk

sumber: ruangdunia.com
Pagi itu, saya meluncur dengan salah seorang sahabat untuk menghadiri sebuah pertemuan komunitas
pemuda, kebetulan ia pula yang menjadi ketuanya. Belum jauh mobil beranjak, seekor lalat entah dari mana datangnya, tiba-tiba terbang membenturkan diri pada kaca depan mobil. Rupanya, ia terperangkap di dalam mobil entah mulai kapan. Demi melihat terang cahaya, seekor lalat itu mencoba untuk keluar dari persembunyiannya. Dan anehnya, meski kaca samping sudah terbuka lebar, ia tetap mencoba untuk menembus kaca depan. Barangkali ia mengira bahwa kaca depan tersebut sebagai angkasa raya yang terhampar luas. Gagal, terbang lagi. Gagal, terbang lagi. Begitu seterusnya hingga ia terkapar lemas dan mati.


"
Dan semua orang, saya yakin sadar, bahwa untuk mencapai mimpi-mimpi tersebut dibutuhkan kerja keras, efort kerja tinggi, sikap pantang menyerah, disiplin, dan berbagai sikap-sikap lainnya yang lazim dilakukan.

Lantas, apa korelasi antara cerita di atas dengan kehidupan nyata kita.

 Tak bisa dipungkiri, bahwa setiap orang selalu berharap dapat menggapai mimpi-mimpinya. Apapun itu bentuk mimpi dan harapan yang tengah ia kejar saat ini. Dan semua orang, saya yakin sadar, bahwa untuk mencapai mimpi-mimpi tersebut dibutuhkan kerja keras, efort kerja tinggi, sikap pantang menyerah, disiplin, dan berbagai sikap-sikap lainnya yang lazim dilakukan oleh orang-orang yang telah menggapai kesuksesannya terlebih dahulu. Sayangnya, masih begitu banyak orang yang menyerah di tengah jalan sebelum ia benar-benar berhasil menggapai mimpi dan harapannya itu. Dan demi mencari pembenaran atas usaha yang telah dilakukannya, ia berkata, "Saya sudah berusaha keras"; "Saya sudah berjuang maksimal"; dan ucapan-ucapan sejenis lainnya sebagai dalih atas kegagalan yang ia alami. Persis sebagaimana lalat dalam cerita di atas, ia telah berjuang dan berjuang hingga terkapar dan mati. Tentu bukan demikian yang kita harapkan 'kan?!

Kalau kita berani jujur! Sesungguhnya kita sering bertindak bodoh, atau bahkan lebih bodoh dari seekor lalat. Terkadang dari awal kita sudah paham, bahwa aktivitas yang kita lakukan sebenarnya kurang menghasilkan, tidak efektif dan kurang efisien, namun tetap saja dilakukan demi "kelihatan" sibuk di mata si bos. Agar terlihat sedang bekerja, atau alasan-alasan sejenis lainnya. Lho, apakah kita (masih) tidak sadar bahwa perilaku demikian itu sama halnya dengan membohongi diri sendiri? Bukankah keberhasilan yang kita capai adalah untuk diri kita sendiri? Bukankah prestasi yang mampu kita torehkan akan berdampak positif bagi masa depan kita sendiri? Lalu apa lagi?

Ayo! Berani jujur itu hebat lho... (Seperti semboyan KPK)

Salam,
@kangwiguk


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Susah Mana Mencari Kerja Ataukah Mencari Tenaga Kerja @kangwiguk

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah pengangguran di Indonesia hingga akhir Februari 2013 tercatat sebesar 7,17 juta orang. (sumber: kompas.com, 6 Mei 2013). Hal ini ditengarai karena sempitnya lapangan kerja. Jumlah pengangguran tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. “Untuk bisa sekolah saja susahnya minta ampun. Lha sekarang sudah lulus sekolah, nyari kerja ternyata lebih susah lagi,” begitu komentar salah satu tetangga saya yang kebingungan karena anaknya yang baru lulus sekolah menengah belum juga mendapat pekerjaan, meski telah melamar berulang kali.             Pertanyaannya sekarang, benarkah mencari kerja itu susah?

Daftar Blogger Pemula Aktif Indonesia

"Berbagi Semangat, Semangat Berbagi," itulah tagline yang saya gunakan dalam blog ini. Mengapa demikian? Ada dua hal yang melatar belakanginya. Pertama , SEMANGAT. Bagi saya, semangat adalah ruh dari setiap aktivitas kita. Ia adalah nyawa yang menghidupkan dan menggerakkan setiap sendi kehidupan kita. Tanpanya, hidup menjadi tak bergairah, loyo, dan tentu saja, tak ada pencapaian yang luar biasa. Kedua, BERBAGI. Untuk hal yang satu ini, rasanya tak perlu butuh banyak penjelasan, berbagai literatur bertebaran di mana-mana yang menunjukkan bahwa hikmah atau manfaat dari berbagi ini sangatlah banyak. Diantaranya adalah hidup menjadi lebih indah dan bermakna. Berbicara mengenai berbagi, saya langsung teringat dengan salah satu program yang digagas oleh admin Blogger Pemula Indonesia , Kang Hendri. Kang Hendri, telah mencetuskan sebuah ide yang luar biasa (menurut saya), yakni: blogwalking . Tentunya, bagi setiap blogger yang ingin blog-nya berkembang, kehadiran setiap pengu

Semangat @kangwiguk

"Tak ada yang bisa menghentikan karya, tak juga waktu. Yang bisa menghentikan adalah SEMANGAT YANG MATI." Pernah Anda mendengar ungkapan ini?! Iya, ini adalah ungkapan seorang musisi legendaris Indonesia, Chrisye. (Audifax, 2010). Dalam hal apapun yang kita geluti, SEMANGAT selalu menjadi hal terpenting yang harus dimiliki. Ia adalah "RUH" yang menghidupkan, ia adalah nyawa yang menggerakkan, selama semangat itu masih kita miliki, tak peduli berapa kali pun kita jatuh atau bahkan dijatuhkan (barangkali), maka sebanyak itu pula kita akan (sanggup) bangkit. Oleh karenanya, milikilah semangat yang berapi-api, semangat yang terus membara dari waktu ke waktu. Jaga sebaik mungkin dan jangan pernah biarkan padam sedikit pun. Bersamanya, raihlah apapun yang menjadi impian dan harapan Anda. Semangat Pagi, Semangat Beraktivitas. Salam, @kangwiguk