Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 4, 2014

5 Hal Penting Untuk Menumbuhkan Semangat Kerja @kangwiguk

Sebagai pembanding, jika Anda seorang atasan dan diminta untuk memilih seorang staf yang akan membantu Anda untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan Anda, manakah yang akan Anda pilih diantara dua pilihan ini: (1) Seorang calon karyawan yang belum memiliki pengalaman namun ia mencerminkan pribadi yang penuh semangat dan memiliki antusiasme tinggi, dan (2) Seorang calon karyawan yang sudah sangat berpengalaman, cerdas, memiliki background pendidikan yang baik, namun ia nampak sebagai pribadi yang biasa saja; sikapnya tidak mencerminkan bahwa ia memiliki semangat yang tinggi, juga antusiasmenya terhadap pekerjaan nampak biasa-biasa saja. Manakah yang akan Anda pilih? Kalau saya, jelas akan memilih calon karyawan yang pertama. Bagi saya, seorang karyawan yang penuh dedikasi dan memiliki semangat kerja tinggi adalah aset yang luar biasa. Ia adalah modal penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Karena, biasanya mereka yang memiliki semangat tinggi adalah sos

Kisah Kodok dan Bangau @kangwiguk

Cerita ini pernah saya baca sekian tahun yang lalu dalam buku “Hidup untuk Hidup” (penulis dan penerbitnya saya lupa), dikisahkan dalam buku tersebut, di sebuah telaga yang jernih airnya hiduplah beragam hewan dan tumbuhan. Mereka hidup rukun dan damai. Tanah subur dan makmur, makanan pun berlimpah mencukupi kebutuhan mereka. Sayang, kebahagiaan dan kedamaian hidup mereka kini harus terusik. Pohon-pohon banyak yang ditebang. Air telaga menjadi surut, rumput-rumput menjadi kering, makanan susah didapat. Populasi mereka pun kini sudah semakin sedikit. Selain karena banyak hewan yang mati kelaparan, beberapa diantaranya juga memutuskan pergi untuk mencari habitat baru demi kelangsungan hidup mereka. Tinggallah seekor kodok dan bangau yang masih tinggal berdua. Mereka sudah bersahabat sejak sekian lama. Si bangau memberi usul kepada kodok untuk segera pergi meninggalkan tempat ini. Kodok setuju, tapi yang menjadi persoalannya adalah bagaimana mereka bisa pergi bersama-sama: kodok tak bi

5 Nasehat Einstein Untuk Kesuksesan Kita @kangwiguk

Albert Einstein Siapa yang tidak mengenal ilmuwan dan fisikawan hebat sepanjang sejarah manusia ini? Iya, Einstein dengan segala kemampuan dan kecerdasannya mampu tampil menjadi legenda dalam sejarah hidup manusia. Banyak sejarah hidup dan kisah inspiratif yang dapat kita pelajari darinya. Mulai dari teori relativitasnya, hingga kisah bagaimana ia mampu menaklukkan segala keterbatasan yang sempat menghalanginya. Berikut saya kutipkan 5 nasehat darinya untuk kemajuan dan kesuksesan kita. Apa saja 5 nasehat itu? Imajinasi “Imajinasi lebih penting dari pengetahuan,” demikian yang pernah dikatakan oleh Einstein. Terbukti, dengan memiliki imajinasi seseorang menjadi punya visi dan misi yang jelas dalam hidupnya. Ia menjadi paham dan mengerti tindakan apa yang mesti dilakukan. Target hidupnya menjadi lebih jelas dan

Orang Hebat @kangwiguk

Dulu, saat saya melamar pada salah satu agen properti di Surabaya dengan membawa selembar ijazah SMA - padahal jelas disitu ditulis 'minimal S-1 dengan IPK min 3.0'' – orang-orang pada mengatakan bahwa saya adalah orang yang hebat dan berani. Padahal saya tidak merasa seperti itu. Justru sebaliknya saya merasa bukan apa-apa karena masih banyak orang lain yang jaaaa...uuhh lebih hebat lagi. Dan salah satunya adalah sahabat saya. (Sebaiknya tidak usah menyebut nama). Menurut kisahnya, ia anak kedua dari enam bersaudara. Orangtuanya bekerja sebagai buruh tani. Menghidupi dan membiayai enam orang anak tentu merupakan tantangan tersendiri bagi mereka. Apalagi dengan pendapatan yang tidak menentu. Tergantung pada ada tidaknya orang yang mempekerjakannya. Jika melihat latar belakangnya itu, bisa tamat SMP tentu sudah prestasi tersendiri bagi sahabat saya itu.

Sok Tahu ...! @kangwiguk

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” (Thomas Alfa Edison). Dalam sebuah seminar enterpreneurship yang pernah saya ikuti, seorang narasumber mengajukan sebuah pertanyaan sederhana kepada kami, “Anda tahu, berapa kali Anda ditakdirkan gagal oleh Tuhan?” Mendapat pertanyaan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, tentu saja kami tercengang, bingung, dan tak tahu harus menjawab apa, hingga tiba-tiba saja kami seolah membuat kesepakatan sebelumnya untuk serentak menjawab, “Tidak tahu …!” Sebuah jawaban yang sangat jujur karena kami memang tidak tahu dan tidak pernah terpikirkan akan hal itu. Mendengar jawaban begitu, dengan santainya sang narasumber balik menjawab, “Makanya, kalau tidak tahu jangan sok tahu ….” Sebelum kami