sumber gbr: bagus-swara.blogspot.com |
sebaik-baik bentuk. Ada berbagai potensi yang melekat pada dirinya. Sehingga dengan bekal potensi itulah manusia selalu berlomba-lomba untuk menjadi pribadi yang lebih unggul, kompetitif, dan ingin selalu menjadi nomor satu. Inilah yang mendasari mengapa manusia menjadi marah ketika ia diremehkan oleh orang lain.
Sifat dasar manusia yang selalu ingin menjadi nomor satu inilah yang dipahami oleh Steve Jobs, CEO Apple Inc, saat membujuk John Sculley, presiden Pepsi-Cola, untuk pindah ke California memimpin perusahaannya, Apple Inc. Hermawan Aksan (2009), dalam bukunya “Steve Jobs, Otak Genius Dibalik Kesuksesan Apple” menceritakan, pada Desember 1980, dengan produk IPO yang sukses, Apple Computer mulai go public, dan ini membuat Jobs
menjadi seorang multimiliuner. Seiring dengan itu, ia ingin melakukan ekspansi maka dicarilah seorang eksekutif berpengalaman untuk membantu memimpin ekspansi tersebut. Dan Jobs menjatuhkan pilihannya pada Sculley. Sayang, rupanya keinginan Jobs bertepuk sebelah tangan. Dengan caranya, Sculley mencoba menolak tawaran tersebut dan mengatakan, “Secara finansial, Anda harus menggaji saya satu juta dolar, memberi bonus satu juta dolar, dan uang pemutusan kerja satu juta dolar.”
"
Steve Jobs, “Anda ingin menghabiskan sisa hidup Anda dengan berjualan air bergula atau ingin memiliki kesempatan mengubah dunia?”
Seketika otak cerdas Jobs bekerja, ia kemudian menyampaikan sebuah tantangan kepada Sculley, “Anda ingin menghabiskan sisa hidup Anda dengan berjualan air bergula atau ingin memiliki kesempatan mengubah dunia?”
Dan upaya Jobs berhasil! Dalam autobiografinya, Oddesy, Sculley mengakui bahwa tantangan Jobs itu “membuat napas saya serasa terhenti.” Pria kelahiran 6 April 1939 itu akhirnya memutuskan pergi ke California dan bergabung bersama Apple. (Hermawan Aksan, 2009: 34).
Setelah membaca kisah di atas, semoga kita terinspirasi untuk segera membuat tantangan-tantangan hebat dalam kehidupan ini. Berani?!
Salam,
@kangwiguk
@kangwiguk
Apa tantangan Anda saat ini?
BalasHapusJobs memang hebat, meskipun akhirnya Sculley juga yang menyingkirkan Jobs dari Apple...
BalasHapus