Langsung ke konten utama

To Do, To Have, To Be...! @kangwiguk


Hidup adalah gerak. Tiada kehidupan tanpa gerakan, dan semua yang hidup mesti bergerak.” (dr. Taufiq Pasiak).
Dalam perkembangannya, manusia mengalami beberapa fase kehidupan. Mulai
sumber gbr: banguninspirasi.com
dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Dan menurut para pakar, saat memasuki usia kerja manusia mengalami tiga fase kehidupannya, yakni: (1) Fase To Do, (2) To Have, dan (3) To Be.
Pada fase To Do, seseorang merasa harus melakukan sesuatu agar ia memperoleh sesuatu sebagaimana yang diharapkan. Ia terfokus pada hal-hal yang harus ia kerjakan. Pada fase ini, seseorang merasa dirinya sangat produktif. Bekerja menjadi semacam kegiatan yang sangat disukainya. Kerja keras, banting tulang, dan seribu satu macam
alasan untuk melakukan banyak hal, hingga terkadang ia mengenyampingkan hal lain dalam kehidupannya. Sayangnya, meski telah bekerja dengan giat, hasil yang ia peroleh masih jauh dari harapan. Bahkan beberapa malah tidak mendapatkan apa-apa dari usahanya itu.
Pada fase ini saya menamakannya dengan istilah ZONA KESADARAN. Seseorang telah menemukan kesadarannya, bahwa untuk mendapatkan sesuatu ia harus melakukan sesuatu. Tak ada hasil tanpa ada kerja keras. Hukum aksi min reaksi – sebab akibat. Ini adalah fase awal kehidupan para pekerja. Mereka berpikir yang penting kerja dulu, soal hasil urusan belakangan. Biasanya, pada fase ini kesadarannya didorong oleh faktor dari luar dirinya. Menurutnya, bekerja adalah suatu kewajiban yang harus dikerjakan, tidak boleh tidak!
Fase berikutnya adalah fase To Have. Pada fase ini seseorang sudah mulai fokus pada hasil. Berbicara untung dan rugi pada setiap aktivitas yang ia kerjakan. “Jika saya melakukan ini, kira-kira berapa hasil yang saya dapatkan?!” Seseorang yang sudah berada pada fase ini akan selalu merencanakan segala aktivitas pekerjaannya dengan amat baik. Baginya keberhasilan harus selalu dimulai dengan perencanaan yang matang. Mereka bukan sekedar bekerja dengan baik tapi juga melakukannya dengan benar. Efektif dan efisien.
Saya menamakan fase ini dengan istilah ZONA SADAR. Karena pada fase ini seseorang sudah menjadikan pekerjaannya sebagai kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi. Bukan kewajiban lagi. Sadar berada satu tingkat di atas kesadaran.
Fase selanjutnya adalah fase To Be. Pada fase ini, seseorang bekerja bukan lagi sekedar untuk mendapatkan hasil, tapi lebih dari itu, ia ingin melakukan sesuatu yang berarti dalam pekerjaan dan kehidupannya. Ia ingin memberikan sesuatu yang berarti bagi perusahaan, rekan kerjanya, dan orang-orang di sekitarnya.
Pada fase ini, seseorang merasa dirinya berhasil jika ia telah berhasil mengembangkan orang lain. Ia merasa sukses jika telah berhasil membimbing orang lain sukses seperti dirinya. Baginya, hidup adalah berbagi, maka ia akan selalu berusaha untuk melakukan dan memberi yang terbaik atas segala aktivitas yang ia lakukan. Melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati dengan niat untuk memberi kontribusi terbaik atas kehidupannya adalah kebahagiaan yang hakiki. Saya menamakan fase ini dengan istilah ZONA IKHLAS, yakni ketika manusia telah berada pada puncak kesadarannya.
Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah bahwa keyakinan kita dicintai. Oleh karenanya, kita membagikan cinta kepada orang lain.” (Victor Hugo).

Salam,
@kangwiguk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Susah Mana Mencari Kerja Ataukah Mencari Tenaga Kerja @kangwiguk

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah pengangguran di Indonesia hingga akhir Februari 2013 tercatat sebesar 7,17 juta orang. (sumber: kompas.com, 6 Mei 2013). Hal ini ditengarai karena sempitnya lapangan kerja. Jumlah pengangguran tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. “Untuk bisa sekolah saja susahnya minta ampun. Lha sekarang sudah lulus sekolah, nyari kerja ternyata lebih susah lagi,” begitu komentar salah satu tetangga saya yang kebingungan karena anaknya yang baru lulus sekolah menengah belum juga mendapat pekerjaan, meski telah melamar berulang kali.             Pertanyaannya sekarang, benarkah mencari kerja itu susah?

Daftar Blogger Pemula Aktif Indonesia

"Berbagi Semangat, Semangat Berbagi," itulah tagline yang saya gunakan dalam blog ini. Mengapa demikian? Ada dua hal yang melatar belakanginya. Pertama , SEMANGAT. Bagi saya, semangat adalah ruh dari setiap aktivitas kita. Ia adalah nyawa yang menghidupkan dan menggerakkan setiap sendi kehidupan kita. Tanpanya, hidup menjadi tak bergairah, loyo, dan tentu saja, tak ada pencapaian yang luar biasa. Kedua, BERBAGI. Untuk hal yang satu ini, rasanya tak perlu butuh banyak penjelasan, berbagai literatur bertebaran di mana-mana yang menunjukkan bahwa hikmah atau manfaat dari berbagi ini sangatlah banyak. Diantaranya adalah hidup menjadi lebih indah dan bermakna. Berbicara mengenai berbagi, saya langsung teringat dengan salah satu program yang digagas oleh admin Blogger Pemula Indonesia , Kang Hendri. Kang Hendri, telah mencetuskan sebuah ide yang luar biasa (menurut saya), yakni: blogwalking . Tentunya, bagi setiap blogger yang ingin blog-nya berkembang, kehadiran setiap pengu

Semangat @kangwiguk

"Tak ada yang bisa menghentikan karya, tak juga waktu. Yang bisa menghentikan adalah SEMANGAT YANG MATI." Pernah Anda mendengar ungkapan ini?! Iya, ini adalah ungkapan seorang musisi legendaris Indonesia, Chrisye. (Audifax, 2010). Dalam hal apapun yang kita geluti, SEMANGAT selalu menjadi hal terpenting yang harus dimiliki. Ia adalah "RUH" yang menghidupkan, ia adalah nyawa yang menggerakkan, selama semangat itu masih kita miliki, tak peduli berapa kali pun kita jatuh atau bahkan dijatuhkan (barangkali), maka sebanyak itu pula kita akan (sanggup) bangkit. Oleh karenanya, milikilah semangat yang berapi-api, semangat yang terus membara dari waktu ke waktu. Jaga sebaik mungkin dan jangan pernah biarkan padam sedikit pun. Bersamanya, raihlah apapun yang menjadi impian dan harapan Anda. Semangat Pagi, Semangat Beraktivitas. Salam, @kangwiguk