Langsung ke konten utama

Kisah Kodok dan Bangau @kangwiguk

Cerita ini pernah saya baca sekian tahun yang lalu dalam buku “Hidup untuk Hidup” (penulis dan penerbitnya saya lupa), dikisahkan dalam buku tersebut, di sebuah telaga yang jernih airnya hiduplah beragam hewan dan tumbuhan. Mereka hidup rukun dan damai. Tanah subur dan makmur, makanan pun berlimpah mencukupi kebutuhan mereka. Sayang, kebahagiaan dan kedamaian hidup mereka kini harus terusik. Pohon-pohon banyak yang ditebang. Air telaga menjadi surut, rumput-rumput menjadi kering, makanan susah didapat. Populasi mereka pun kini sudah semakin sedikit. Selain karena banyak hewan yang mati kelaparan, beberapa diantaranya juga memutuskan pergi untuk mencari habitat baru demi kelangsungan hidup mereka. Tinggallah seekor kodok dan bangau yang masih tinggal berdua. Mereka sudah bersahabat sejak sekian lama. Si bangau memberi usul kepada kodok untuk segera pergi meninggalkan tempat ini. Kodok setuju, tapi yang menjadi persoalannya adalah bagaimana mereka bisa pergi bersama-sama: kodok tak bisa terbang, sementara juga tidak mungkin jika bangau harus berjalan kaki mengikuti sahabatnya, kodok.


Setelah lama berpikir, akhirnya kodok menemukan sebuah ide yang sangat luar biasa. Ide yang benar-benar brilian. Begitu ide itu disampaikan kepada bangau, si bangau pun dibuat takjub dengan kecerdasan dan kreativitas kodok. Maka diwujudkanlah ide brilian si kodok itu. Pagi itu pula, mereka sudah bersiap untuk pergi menuju ke tempat baru yang berada jauh di ujung hutan sana. Bangau menggigit ujung ranting pohon yang telah dipersiapkan sebelumnya, dan kodok menggigit ujung satunya lagi. Kini mereka telah terkait antara satu dengan lainnya. Perlahan tapi pasti, mereka kini sudah berada di angkasa. Setelah sekian waktu berlalu, mereka terbang melintasi sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak, “Lihat, ada kodok bisa terbang,” kata salah seorang anak perempuan. Maka berhamburanlah mereka keluar demi melihat 'keajaiban' itu. Melihat diperhatikan seperti itu, kodok bangganya luar biasa pada dirinya sendiri. Dalam hati ia berkata, “Saya rasa, sayalah satu-satunya kodok di dunia ini yang bisa terbang seperti ini.”

Begitu mereka terbang melintasi ujung desa, seorang petani yang sedang asyik mencangkul melihat keanehan ini, dan spontan ia berteriak lantang, “Hai, hebat benar kalian, siapakah yang punya ide hebat ini …?!” Dan spontan, kodok pun menjawab tak kalah lantangnya, “Jelas ide saya dong …!” Dan bersamaan dengan itu, terlepaslah ujung ranting yang sejak tadi digigitnya. Kini tubuhnya melayang-layang di angkasa dan jatuh tepat di atas batu besar yang berada di samping sebuah sungai. Tubuhnya hancur berkeping-berkeping. Dan seketika itu ia mati!

Begitulah, terkadang kita sering menemui orang-orang yang tahan banting terhadap kritik, ejekan, bahkan caci maki sekalipun. Namun celakanya, mereka tidak mampu mengendalikan diri pada saat menerima sanjungan dan pujian. Maka, berhati-hatilah. Dalam kondisi di atas pun, kita harus senantiasa waspada dan mawas diri, jangan terlena dengan keberhasilan yang telah kita capai karena sesungguhnya masih ada tugas dan keberhasilan-keberhasilan lain yang tengah menunggu kita.

Waspadalah … waspadalah …!

Salam,
@kangwiguk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Susah Mana Mencari Kerja Ataukah Mencari Tenaga Kerja @kangwiguk

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah pengangguran di Indonesia hingga akhir Februari 2013 tercatat sebesar 7,17 juta orang. (sumber: kompas.com, 6 Mei 2013). Hal ini ditengarai karena sempitnya lapangan kerja. Jumlah pengangguran tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. “Untuk bisa sekolah saja susahnya minta ampun. Lha sekarang sudah lulus sekolah, nyari kerja ternyata lebih susah lagi,” begitu komentar salah satu tetangga saya yang kebingungan karena anaknya yang baru lulus sekolah menengah belum juga mendapat pekerjaan, meski telah melamar berulang kali.             Pertanyaannya sekarang, benarkah mencari kerja itu susah?

Daftar Blogger Pemula Aktif Indonesia

"Berbagi Semangat, Semangat Berbagi," itulah tagline yang saya gunakan dalam blog ini. Mengapa demikian? Ada dua hal yang melatar belakanginya. Pertama , SEMANGAT. Bagi saya, semangat adalah ruh dari setiap aktivitas kita. Ia adalah nyawa yang menghidupkan dan menggerakkan setiap sendi kehidupan kita. Tanpanya, hidup menjadi tak bergairah, loyo, dan tentu saja, tak ada pencapaian yang luar biasa. Kedua, BERBAGI. Untuk hal yang satu ini, rasanya tak perlu butuh banyak penjelasan, berbagai literatur bertebaran di mana-mana yang menunjukkan bahwa hikmah atau manfaat dari berbagi ini sangatlah banyak. Diantaranya adalah hidup menjadi lebih indah dan bermakna. Berbicara mengenai berbagi, saya langsung teringat dengan salah satu program yang digagas oleh admin Blogger Pemula Indonesia , Kang Hendri. Kang Hendri, telah mencetuskan sebuah ide yang luar biasa (menurut saya), yakni: blogwalking . Tentunya, bagi setiap blogger yang ingin blog-nya berkembang, kehadiran setiap pengu

Semangat @kangwiguk

"Tak ada yang bisa menghentikan karya, tak juga waktu. Yang bisa menghentikan adalah SEMANGAT YANG MATI." Pernah Anda mendengar ungkapan ini?! Iya, ini adalah ungkapan seorang musisi legendaris Indonesia, Chrisye. (Audifax, 2010). Dalam hal apapun yang kita geluti, SEMANGAT selalu menjadi hal terpenting yang harus dimiliki. Ia adalah "RUH" yang menghidupkan, ia adalah nyawa yang menggerakkan, selama semangat itu masih kita miliki, tak peduli berapa kali pun kita jatuh atau bahkan dijatuhkan (barangkali), maka sebanyak itu pula kita akan (sanggup) bangkit. Oleh karenanya, milikilah semangat yang berapi-api, semangat yang terus membara dari waktu ke waktu. Jaga sebaik mungkin dan jangan pernah biarkan padam sedikit pun. Bersamanya, raihlah apapun yang menjadi impian dan harapan Anda. Semangat Pagi, Semangat Beraktivitas. Salam, @kangwiguk