Berbicara mengenai kesuksesan, selalu tak lepas dari perjuangan dan kerja keras. Karena mustahil tanpa itu semua kesuksesan akan mampir dalam kehidupan kita. Orang bilang, kesuksesan itu ibarat berada di puncak gunung. Tak ada jalan mulus, yang ada hanya jalan terjal dan berbatu. Oleh karenanya, hanya mereka yang bermental baja dan memiliki efort kerja tinggi yang berhasil meraihnya. Lainnya, TIDAK!
Kingsley Ward, pengusaha kaya raya asal Kanada ini menuturkan dalam bukunya "The Lesson", bahwa upaya untuk mencapai kesuksesan itu ibarat mendorong mobil ke puncak gunung. Berat dan sangat melelahkan. Meskipun kita bisa berhenti sejenak, kita tetap harus menyelesaikan "pekerjaan" itu agar mobil tidak meluncur ke dasar gunung. Setelah itu kita harus mendorong dan mendorong lagi hingga sampai ke puncak
gunung. Dalam dunia kerja pun sama persis seperti itu. Sekeras apa pun kita bekerja kemarin, kalau upaya kita hari ini mengendur maka kita akan kehilangan momentum. Dan begitu momentum lenyap, seluruh upaya yang telah kita bangun sekian lama akan tergerus dan terkikis habis. Lenyap tanpa meninggalkan bekas.
gunung. Dalam dunia kerja pun sama persis seperti itu. Sekeras apa pun kita bekerja kemarin, kalau upaya kita hari ini mengendur maka kita akan kehilangan momentum. Dan begitu momentum lenyap, seluruh upaya yang telah kita bangun sekian lama akan tergerus dan terkikis habis. Lenyap tanpa meninggalkan bekas.
"
Kesuksesan tidak bergantung pada tempat di mana kita bekerja, melainkan ada pada bagaimana kita memperlakukan pekerjaan kita.
Begitu pula saat kita menjalani aktivitas pekerjaan sehari-hari. Setiap saat, setiap waktu adalah momentum yang harus senantiasa dimaksimalkan. Karena kesuksesan kita tidak bergantung pada tempat di mana kita bekerja, melainkan ada pada bagaimana kita memperlakukan pekerjaan kita. Inilah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan, tinggal kita mampu membuktikannya atau tidak? Apakah kita benar-benar telah menjadi pribadi yang excellent atau tidak, sebagaimana harapan Tuhan saat menciptakan diri kita. "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya," (QS. At-Tin [95]: 4).
Perlu diperhatikan! Jika kita berani mengecewakan Tuhan, maka keberanian itu hanya akan berujung pada kekecewaan diri kita sendiri. Nah lho?!
Salam,
@kangwiguk
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkunjung ke blog saya. Masukan, saran, dan kritik dari Anda sangat berarti bagi saya.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di sini...