Langsung ke konten utama

Menjadi Pekerja Yang Diperhatikan Perusahaan @kangwiguk



Suatu hari, saya ngobrol dengan seorang sahabat yang berprofesi sebagai
pendidik. Iseng saya bertanya, “Dari sekian banyak peserta didik, siapakah yang paling Anda kenal dan ingat?” Spontan ia menjawab, “Siswa yang paling pandai dan siswa dengan kemampuan di bawah rata-rata.” Jawaban yang sangat simpel dan saya yakin Anda juga sepakat dengan jawaban tersebut.

Dalam bidang apa pun, keberadaan manusia selalu dikategorikan menjadi tiga, yakni: manusia dengan kemampuan di atas rata-rata; manusia dengan kemampuan rata-rata; dan manusia dengan kemampuan di bawah rata-rata.

Manusia dengan kemampuan rata-rata sudah teramat banyak bertebaran di muka bumi ini, sehingga susah kita mengenal apalagi mengingatnya. Jadi,
jangan tambah lagi populasi mereka! Dengan demikian hanya ada dua pilihan tersisa: menjadi manusia dengan kemampuan di atas rata-rata dan menjadi manusia dengan kemampuan di bawah rata-rata. Semua pilihan ada konsekuensinya. Dan saya yakin Anda sudah lebih paham dari saya untuk tahu dan melihat konsekuensi dari dua pilihan tersisa itu.

Dalam dunia kerja juga begitu, setiap perusahaan akan melakukan evaluasi terhadap karyawannya, namun yang selalu mendapat “perhatian” lebih hanya mereka yang mampu tumbuh di atas rata-rata dan mereka yang tumbuh di bawah rata-rata (atau bahkan tidak tumbuh sama sekali). Bagi mereka yang tumbuh di atas rata-rata, perusahaan akan melakukan evaluasi terkait dengan fasilitas dan tunjangan yang pantas untuk diberikan, bahkan beberapa perusahaan akan memberi reward khusus bagi mereka – sebagai apresiasi atas prestasi yang dicapai. Sedangkan bagi mereka yang tumbuh di bawah rata-rata, perusahaan akan sibuk melakukan evaluasi, “Di mana sebaiknya orang ini pantas untuk di tempatkan atau kapan sebaiknya ia dikeluarkan?!”

Simpel sekali 'kan?!

Salam,
@kangwiguk

Komentar

  1. Reward? ya barang kali masih ada perusahaan yang seperti itu. Walau fakta dilapangan, pekerja cenderung menjadi boneka mainannya saja. Reward ya mungkin untuk perusahaan yang bekerja secara profesioanl dengan sistem dan kepalanya yang baik.

    Kadang mengharapkan Reward kalau didasari karena ingin mendapat sesuatu dari sesama cuman bikin cape hati. Mending memberi Reward dari pada menerimanya. Walau kecil tapi buat orang lain senang itu @Luar Biasa. :) - keep blogging kang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenyataannya barangkali memang begitu, Kang...

      Tapi kembali kepada diri kita sendiri, kenapa kita mau dijadikan "boneka" oleh perusahaan yang tidak profesional? Jawabannya, karena kita memang belum mampu untuk menjadi seorang pekerja yang profesional, kita tidak memiliki kemampuan lebih sehingga punya "nilai jual".

      Kuncinya, tetap perbaiki kualitas diri kita sendiri secara terus menerus. kontinyu dan konsisten. Percayalah! karir, jabatan, juga kesejahteraan akan mengikuti kita seiring dengan peningkatan kualitas kita itu.

      Saya juga sependapat, jangan mengharapkan reward kepada sesama manusia cuma bikin sakit hati. Mending taruhlah harapan itu kepada yang memiliki hidup kita, insyaallah kita tak akan pernah dibuat kecewa. Bukankah sebaik-baik pemberian adalah yang datangnya dari Tuhan?

      Terima kasih ya, Kang, atas kunjungannya.

      Salam

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih, Anda telah berkunjung ke blog saya. Masukan, saran, dan kritik dari Anda sangat berarti bagi saya.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di sini...

Postingan populer dari blog ini

Lebih Susah Mana Mencari Kerja Ataukah Mencari Tenaga Kerja @kangwiguk

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah pengangguran di Indonesia hingga akhir Februari 2013 tercatat sebesar 7,17 juta orang. (sumber: kompas.com, 6 Mei 2013). Hal ini ditengarai karena sempitnya lapangan kerja. Jumlah pengangguran tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. “Untuk bisa sekolah saja susahnya minta ampun. Lha sekarang sudah lulus sekolah, nyari kerja ternyata lebih susah lagi,” begitu komentar salah satu tetangga saya yang kebingungan karena anaknya yang baru lulus sekolah menengah belum juga mendapat pekerjaan, meski telah melamar berulang kali.             Pertanyaannya sekarang, benarkah mencari kerja itu susah?

Daftar Blogger Pemula Aktif Indonesia

"Berbagi Semangat, Semangat Berbagi," itulah tagline yang saya gunakan dalam blog ini. Mengapa demikian? Ada dua hal yang melatar belakanginya. Pertama , SEMANGAT. Bagi saya, semangat adalah ruh dari setiap aktivitas kita. Ia adalah nyawa yang menghidupkan dan menggerakkan setiap sendi kehidupan kita. Tanpanya, hidup menjadi tak bergairah, loyo, dan tentu saja, tak ada pencapaian yang luar biasa. Kedua, BERBAGI. Untuk hal yang satu ini, rasanya tak perlu butuh banyak penjelasan, berbagai literatur bertebaran di mana-mana yang menunjukkan bahwa hikmah atau manfaat dari berbagi ini sangatlah banyak. Diantaranya adalah hidup menjadi lebih indah dan bermakna. Berbicara mengenai berbagi, saya langsung teringat dengan salah satu program yang digagas oleh admin Blogger Pemula Indonesia , Kang Hendri. Kang Hendri, telah mencetuskan sebuah ide yang luar biasa (menurut saya), yakni: blogwalking . Tentunya, bagi setiap blogger yang ingin blog-nya berkembang, kehadiran setiap pengu

Semangat @kangwiguk

"Tak ada yang bisa menghentikan karya, tak juga waktu. Yang bisa menghentikan adalah SEMANGAT YANG MATI." Pernah Anda mendengar ungkapan ini?! Iya, ini adalah ungkapan seorang musisi legendaris Indonesia, Chrisye. (Audifax, 2010). Dalam hal apapun yang kita geluti, SEMANGAT selalu menjadi hal terpenting yang harus dimiliki. Ia adalah "RUH" yang menghidupkan, ia adalah nyawa yang menggerakkan, selama semangat itu masih kita miliki, tak peduli berapa kali pun kita jatuh atau bahkan dijatuhkan (barangkali), maka sebanyak itu pula kita akan (sanggup) bangkit. Oleh karenanya, milikilah semangat yang berapi-api, semangat yang terus membara dari waktu ke waktu. Jaga sebaik mungkin dan jangan pernah biarkan padam sedikit pun. Bersamanya, raihlah apapun yang menjadi impian dan harapan Anda. Semangat Pagi, Semangat Beraktivitas. Salam, @kangwiguk