Langsung ke konten utama

Ratatouille: Kisah Kesuksesan Seekor Tikus @kangwiguk


Tidak semua orang bisa menjadi artis hebat. Tapi siapa pun bisa menjadi artis yang hebat.”
Kalimat yang luar biasa dari film “Ratatouille”. Semalam film ini diputar kembali di salah satu stasiun televisi swasta – entah untuk yang ke berapa kalinya. Film ini menceritakan tentang perjuangan seekor tikus yang bernama Remy. Awalnya Remy tinggal di atap sebuah rumah kayu milik seorang nenek di Paris, bersama ayahnya, Djengo dan saudaranya Emile, serta puluhan saudara-saudara lainnya.

Dalam kesehariannya, sang nenek sangat menyukai acara masak-memasak di televisi yang dibawakan oleh seorang chef terkenal bernama Auguste Gusteau. Remy pun sangat menyukai Gusteau, ia tak pernah ketinggalan mengikuti acaranya tersebut. Dan ini membawa kebiasaan baru baginya, ia sangat menyukai makanan ala manusia – bukan makanan sampah sebagaimana tikus lainnya. Dalam hatinya, ia sangat ingin menjadi seorang chef terkenal sebagaimana Gusteau.

Sayang, acara itu tidak bisa dilanjut lagi karena Gusteau meninggal dunia. Acara itu pun ditutup dengan mottonya yang sangat terkenal: “Semua orang bisa memasak.” Remy sangat terinspirasi dengan motto itu dan meyakinkan dirinya bahwa ia pun bisa memasak.
Singkat cerita, Remy akhirnya bersahabat dengan seorang pegawai baru di restaurant milik Gusteau, Alfredo Linguini. Melalui tangan Alfredo inilah, Remy bekerja sebagai seorang juru masak. Ia bersembunyi di balik topi koki tinggi Alfredo dan mengendalikan tangannya dengan menarik rambut Alfredo sebagaimana seseorang mengendalikan tali kekang seekor kuda. Dan mereka berdua akhirnya dapat menyajikan makanan-makan lezat kepada para pengunjung restaurant. Hingga akhirnya, Anton Ego, seorang kritikus restaurant yang amat “kejam” berkunjung. Dan untuk menjamunya, Remy memutuskan untuk menghidangkan Ratatouille sebagai hidangan utama untuk si kritikus, Ego. Itu adalah keputusan yang sangat berani. Karena Ratatouille adalah resep yang sangat sederhana, yang terdiri dari terong, tomat, bawang, paprika, zucchini, dan bumbu-bumbu sederhana. Masakan ini sangat sederhana, sehingga tidak membutuhkan seorang koki hebat untuk memasaknya.
Namun tanpa diduga, Ego sangat menyukai Ratatouille buatan Remy. Ia memberi pujian yang sangat tinggi untuk masakan itu, hingga akhirnya ia dibuat terkejut setelah mengetahui kalau Ratatouille itu ternyata dimasak oleh seekor tikus. Meski begitu, ia tetap memberikan ulasan yang sangat baik di media tentang hidangan Restaurant Gusteau yang dimasak oleh seekor tikus berbakat.
Film itu diakhiri dengan penutupan restaurant Gusteau oleh pemerintah dengan alasan kesehatan. Dan Ego bekerjasama Alfredo, Collete, serta Remy untuk membuka bistro yang mereka beri nama “Ratatouille”.
Dari cerita film tersebut kita bisa mengambil hikmah yang luar biasa. “Tidak semua orang bisa sukses. Tapi semua orang bisa mendapatkan kesuksesannya!”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Susah Mana Mencari Kerja Ataukah Mencari Tenaga Kerja @kangwiguk

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah pengangguran di Indonesia hingga akhir Februari 2013 tercatat sebesar 7,17 juta orang. (sumber: kompas.com, 6 Mei 2013). Hal ini ditengarai karena sempitnya lapangan kerja. Jumlah pengangguran tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. “Untuk bisa sekolah saja susahnya minta ampun. Lha sekarang sudah lulus sekolah, nyari kerja ternyata lebih susah lagi,” begitu komentar salah satu tetangga saya yang kebingungan karena anaknya yang baru lulus sekolah menengah belum juga mendapat pekerjaan, meski telah melamar berulang kali.             Pertanyaannya sekarang, benarkah mencari kerja itu susah?

Daftar Blogger Pemula Aktif Indonesia

"Berbagi Semangat, Semangat Berbagi," itulah tagline yang saya gunakan dalam blog ini. Mengapa demikian? Ada dua hal yang melatar belakanginya. Pertama , SEMANGAT. Bagi saya, semangat adalah ruh dari setiap aktivitas kita. Ia adalah nyawa yang menghidupkan dan menggerakkan setiap sendi kehidupan kita. Tanpanya, hidup menjadi tak bergairah, loyo, dan tentu saja, tak ada pencapaian yang luar biasa. Kedua, BERBAGI. Untuk hal yang satu ini, rasanya tak perlu butuh banyak penjelasan, berbagai literatur bertebaran di mana-mana yang menunjukkan bahwa hikmah atau manfaat dari berbagi ini sangatlah banyak. Diantaranya adalah hidup menjadi lebih indah dan bermakna. Berbicara mengenai berbagi, saya langsung teringat dengan salah satu program yang digagas oleh admin Blogger Pemula Indonesia , Kang Hendri. Kang Hendri, telah mencetuskan sebuah ide yang luar biasa (menurut saya), yakni: blogwalking . Tentunya, bagi setiap blogger yang ingin blog-nya berkembang, kehadiran setiap pengu

Semangat @kangwiguk

"Tak ada yang bisa menghentikan karya, tak juga waktu. Yang bisa menghentikan adalah SEMANGAT YANG MATI." Pernah Anda mendengar ungkapan ini?! Iya, ini adalah ungkapan seorang musisi legendaris Indonesia, Chrisye. (Audifax, 2010). Dalam hal apapun yang kita geluti, SEMANGAT selalu menjadi hal terpenting yang harus dimiliki. Ia adalah "RUH" yang menghidupkan, ia adalah nyawa yang menggerakkan, selama semangat itu masih kita miliki, tak peduli berapa kali pun kita jatuh atau bahkan dijatuhkan (barangkali), maka sebanyak itu pula kita akan (sanggup) bangkit. Oleh karenanya, milikilah semangat yang berapi-api, semangat yang terus membara dari waktu ke waktu. Jaga sebaik mungkin dan jangan pernah biarkan padam sedikit pun. Bersamanya, raihlah apapun yang menjadi impian dan harapan Anda. Semangat Pagi, Semangat Beraktivitas. Salam, @kangwiguk