Sore tadi, iseng saya dan seorang rekan kerja ngobrol sambil menunggu tiba waktu shalat maghrib. Di tengah-tengah asyiknya kami bergurau, rekan kerja ini membuat sebuah pertanyaan - tepatnya sebuah tebak-tebakan: "Ada sepuluh ekor katak di atas dahan sebuah pohon. Lima ekor diantaranya, memutuskan akan terjun ke sungai yang berada tepat di bawahnya. Pertanyaannya, sisa berapakah katak yang ada di dahan pohon tersebut?"
Spontan saya menjawab, "Lima...!"
"Salah..!" Sanggah rekan saya seketika. "Katak itu tetap berjumlah sepuluh ekor, 'kan yang lima ekor "akan terjun" ke sungai bukan terjun beneran," jelasnya sambil tersenyum penuh kemenangan.
Dari obrolan ringan tersebut, saya jadi merenung dan berpikir. Di dunia ini, saya yakin setiap orang selalu mendambakan kesuksesan; hidup bahagia, tercukupi segala kebutuhan dan tercapai segala yang dicita-citakan. Pertanyaannya, mengapa masih banyak orang susah di dunia ini? Mengapa tidak semua orang berhasil di dalam kehidupannya?
Dengan merenungkan tebakan rekan kerja saya itu, saya jadi berpikir, benar bahwa semua orang di belahan bumi mana pun pasti mendambakan kesuksesan; setiap orang pasti mau sukses. Tapi sayang, kebanyakan manusia hanya berhenti pada kata "MAU". Padahal kesuksesan adalah gabungan dari kemauan dan kemampuan. Kesuksesan adalah gabungan dari pikiran dan tindakan. Kesatuan antara visi dan misi. Aksi dan reaksi. Seperti halnya Anda yang memutuskan untuk pergi ke Jakarta. Ketika Anda hanya berhenti pada keputusan saja, maka sampai kapan pun Anda tidak akan pernah sampai Jakarta. Oleh karenanya, selain kemauan, Anda juga butuh untuk melakukan aksi nyata demi terwujudnya impian dan kemauan Anda tersebut.
Jadi, sebesar apapun kemauan Anda untuk sukses jika tidak diimbangi dengan tindakan nyata, kemauan Anda hanya akan menjadi sebuah kemauan yang sia-sia. Hasrat keinginan Anda hanya menjadi suatu keinginan yang tak ada nilainya sama sekali. Kosong dan tak berarti.
Salam,
Hidup adalah pilihan. Bagaimana menurut Anda?
BalasHapus