Abu Nawas |
"Hai, Abunawas, tahukah engkau, Tuhan sedang apa sekarang?" Tanya Sang Sultan.
"Ampun, Paduka, pertanyaan itu terlalu sulit untuk saya jawab dari sini kecuali jika Paduka mengizinkan saya untuk duduk di singgasana barang sebentar," jawab Abunawas.
"Baiklah..! Tapi awas, jika ternyata engkau tak bisa menjawab pertanyaan tersebut, maka engkau harus rela menerima hukuman dari saya," ucap Sang Sultan sambil beranjak bangkit dari singgasananya.
Demi melihat Sang Sultan sudah bangkit, maka beranjaklah Abunawas untuk menduduki singgasana Sang Sultan.
"Baiklah, Paduka, karena sekarang saya sudah duduk di singgasana, maka pertanyaan Paduka akan saya jawab," kilah Abunawas sambil menyandarkan punggungnya pada bantalan empuk. "Ketahuilah, Paduka, bahwa saat ini Tuhan sedang memerintahkan seorang jelata menjadi Sultan dan memerintahkan seorang Sultan untuk turun dari singgasananya."
Hehehehe....
Sudah dulu ya ketawa-ketiwinya, sekarang kita kembali ke topik.
Dari anekdot di atas, kita bisa mengambil setidaknya satu pelajaran berharga, bahwa kehendak Tuhan itu sebagaimana kehendak kita. Manusia telah diberi keluasan dalam bertindak untuk mewujudkan apapun yang ia kehendaki. Anda mau jadi pribadi yang sukses, monggo. Tuhan ridho dengan kemauan Anda itu. Anda mau menjadi pribadi yang lemah, gagal, putus asa juga boleh. Bahkan yang paling ekstrem pun, jika Anda ingin berbuat jahat, Tuhan juga mengizinkan kok. Jadi terserah, tongkat komando ada ditangan Anda.
"Jangan berputus asa, teruslah bergerak dan bertindak, karena kecepatan dan ketepatan Anda sangat menentukan keberhasilan Anda."
Namun, jika kita mau berpikir jernih, apa mungkin "kebebasan" yang telah diberikan Tuhan tersebut kita gunakan untuk hal yang sia-sia? Hal yang tidak membawa manfaat apa-apa bagi kehidupan dan masa depan kita? Tidak 'kan?!
Maka jemputlah kesuksesan Anda sejak detik ini. Jemputlah masa depan Anda
mulai saat ini juga. Ingat! bahwa Tuhan sebagaimana prasangka hamba-Nya. Maka berbaik sangka sajalah pada-Nya, bahwa kesuksesan kita sudah di depan mata. Tinggal sejengkal lagi ada dalam genggaman kita. Jangan berputus asa, teruslah bergerak dan bertindak, karena kecepatan dan ketepatan Anda sangat menentukan keberhasilan Anda. Sepakat?
Salam,
@kangwiguk
Silahkan tinggalkan komentar...
BalasHapusMasukan atau bahkan kritik dari Anda sangat berarti bagi saya.
Terima kasih..