Langsung ke konten utama

@kangwiguk: Roller Coaster Kehidupan

Anda pernah merasakan sensasinya naik roller coaster? Seru dan pastinya sangat menegangkan. Benar-benar memacu adrenalin kita. Itu kalau sudah berada di atas kereta luncur tersebut. Tapi pada saat Anda akan mulai menaikinya, apa yang Anda rasakan?! Takut, dada berdebar-debar, bahkan terlintas dalam pikiran kita untuk membatalkan niat "gila" ini, apalagi setelah melihat trek-nya yang sedemikian mencengangkan. Kalau hal ini yang Anda rasakan, berarti Anda mirip, persis dengan saya.

Satu-satunya alasan yang membuat saya tidak jadi membatalkan niat "gila" ini adalah sahabat saya. Melihat dari postur tubuh dan
fisiknya, jelas saya terlihat lebih kekar dibanding dia. Tapi soal keberanian, barangkali saya kalah jauh dengan dia. Itulah yang membuat saya malu untuk membatalkan niat "gila" ini. Dan nyatanya, begitu kereta luncur berhenti, tubuh saya juga masih utuh tanpa ada yang terlepas satu pun. Bahkan saya merasakan sesuatu yang luar biasa, plong, lega, dan bangga.

Dalam kehidupan sehari-hari pun, sering kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang sering membuat ciut nyali. Takut, was-was, merasa tidak memiliki kemampuan, dan lain sebagainya. Perasaan yang demikian adalah wajar adanya. Manusiawi. Namun, jika perasaan itu kita biarkan terus berkecamuk maka yang ada malah diri kita akan dikuasai oleh perasaan itu. Maka satu-satunya cara untuk melepas ketegangan dan rasa takut itu adalah dengan melawannya.

"Satu-satunya cara untuk melepas ketegangan dan rasa takut adalah dengan melawannya"

Caranya bagaimana?

Pertama, carilah pembanding untuk mengukur kemampuan Anda. Biasanya cara ini akan membuat keberanian kita akan kembali ke titik semula. Bahkan bisa lebih. "Kalau si A yang begitu saja bisa, maka saya pasti jauh lebih bisa."

Kedua, hadapi tantangan itu. Karena tidak ada cara yang lebih baik untuk mengalahkan rasa takut selain dengan menghadapinya. Petuah bijak mengatakan, "Hanya ada dua pilihan saat kita dihadapkan pada tantangan hidup, yakni: lari dari tantangan itu atau menghadapinya."

Ketiga, bakar jembatan. Maksudnya? Maksudnya adalah posisikan diri Anda seperti orang yang sedang melintas di atas jembatan - tidak ada jalan lain lagi. Jika jembatan yang dibelakang Anda terbakar maka Anda tidak punya pilihan lain kecuali berlari ke depan untuk menyelamatkan diri, meski betapa pun susahnya itu. Coba lakukan itu, maka Anda pun akan sampai pada pulau impian Anda.

Kalau boleh tahu, apa ide gila Anda hari ini?

Salam,
@kangwiguk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Blogger Pemula Aktif Indonesia

"Berbagi Semangat, Semangat Berbagi," itulah tagline yang saya gunakan dalam blog ini. Mengapa demikian? Ada dua hal yang melatar belakanginya. Pertama , SEMANGAT. Bagi saya, semangat adalah ruh dari setiap aktivitas kita. Ia adalah nyawa yang menghidupkan dan menggerakkan setiap sendi kehidupan kita. Tanpanya, hidup menjadi tak bergairah, loyo, dan tentu saja, tak ada pencapaian yang luar biasa. Kedua, BERBAGI. Untuk hal yang satu ini, rasanya tak perlu butuh banyak penjelasan, berbagai literatur bertebaran di mana-mana yang menunjukkan bahwa hikmah atau manfaat dari berbagi ini sangatlah banyak. Diantaranya adalah hidup menjadi lebih indah dan bermakna. Berbicara mengenai berbagi, saya langsung teringat dengan salah satu program yang digagas oleh admin Blogger Pemula Indonesia , Kang Hendri. Kang Hendri, telah mencetuskan sebuah ide yang luar biasa (menurut saya), yakni: blogwalking . Tentunya, bagi setiap blogger yang ingin blog-nya berkembang, kehadiran setiap pengu...

Kisah Kodok dan Bangau @kangwiguk

Cerita ini pernah saya baca sekian tahun yang lalu dalam buku “Hidup untuk Hidup” (penulis dan penerbitnya saya lupa), dikisahkan dalam buku tersebut, di sebuah telaga yang jernih airnya hiduplah beragam hewan dan tumbuhan. Mereka hidup rukun dan damai. Tanah subur dan makmur, makanan pun berlimpah mencukupi kebutuhan mereka. Sayang, kebahagiaan dan kedamaian hidup mereka kini harus terusik. Pohon-pohon banyak yang ditebang. Air telaga menjadi surut, rumput-rumput menjadi kering, makanan susah didapat. Populasi mereka pun kini sudah semakin sedikit. Selain karena banyak hewan yang mati kelaparan, beberapa diantaranya juga memutuskan pergi untuk mencari habitat baru demi kelangsungan hidup mereka. Tinggallah seekor kodok dan bangau yang masih tinggal berdua. Mereka sudah bersahabat sejak sekian lama. Si bangau memberi usul kepada kodok untuk segera pergi meninggalkan tempat ini. Kodok setuju, tapi yang menjadi persoalannya adalah bagaimana mereka bisa pergi bersama-sama: kodok tak bi...

2 Rahasia Sukses Andrie Wongso @kangwiguk

Andrie Wongso, "Sang Pembelajar" Saya yakin, Anda pun tahu siapa Andrie Wongso yang saya maksud dalam judul di atas. Yapp! Anda sama sekali tidak salah. Beliau adalah motivator no. 1 di Indonesia. Beliau lahir dari keluarga miskin di Malang pada tanggal 6 Desember 1954 dan telah lebih dari 20 tahun berkiprah sebagai pengusaha sukses. Kemauannya yang kuat untuk berbagi, semangatnya yang luar biasa, dipadu dengan pengalaman yang beragam, serta kebijaksanaan yang dimilikinya telah mengantarkan ia sebagai The Best Motivator Indonesia. Meski begitu, Beliau lebih suka jika disebut sebagai "Sang Pembelajar". Benar-benar sosok yang rendah hati 'kan?! Dan kabar baiknya, baru-baru ini Beliau telah memberitahukan kepada khalayak banyak mengenai rahasia kesuksesannya itu. Dan kini, saya turut membagikan rahasia kesuksesannya itu kepada Anda dengan harapan Anda bisa meraih kesuksesan sebagaimana kesuksesan yang telah Beliau raih beserta orang-orang sukses lainnya ...