"Bila ada orang yang meragukan keyakinan Anda akan suatu kesuksesan, jangan pernah sekalipun Anda mendengarnya. Percayalah! Sesungguhnya orang tersebut sedang mencari kawan untuk meratapi kegagalannya." (anonim)
Kata "paradigma" pertama kali muncul sekitar abad pertengahan di Inggris. Kata tersebut merupakan serapan dari Bahasa Latin, yakni paradigma yang berarti suatu model atau pola; Bahasa Yunani, paradeigma (para + deiknunai) yang berarti untuk membandingkan, bersebelahan (para), dan memperlihatkan (deik). Dalam disiplin intelektual, paradigma berarti cara pandang seseorang
terhadap lingkungan yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bertindak (afektif), dan bertingkah laku (konatif). (wikipedia.org) Dan cara pandang inilah yang kelak akan memberi pengaruh besar pada sukses - tidaknya seseorang.
"Rubahlah cara pandang Anda, maka Anda akan enjoy menjalani prosesnya, se-enjoy Anda menikmati hasilnya."
Sayangnya, kita sering "lemah semangat" saat menjalani proses kesuksesan kita. Kita mau pada kesuksesannya (saja), namun tidak menginginkan prosesnya. Lha, ini 'kan salah kaprah namanya. Padahal proses adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, proses adalah hukum alam-nya kesuksesan. Proses adalah sunnatullah-nya keberhasilan. Kita sering memandang keberhasilan seseorang hanya pada hasil akhirnya saja, bukan pada perjuangan dan kerja kerasnya. Jadi hasil akhirnya apa? KEGAGALAN!
Cara pandang yang salah akan mengakibatkan kegagalan, dan sebaliknya, cara pandang yang benar akan menghasilkan keberhasilan. Jadi, rubahlah cara pandang Anda, maka Anda akan "enjoy" menjalani prosesnya, se-enjoy Anda menikmati hasilnya.
Siap jadi orang sukses 'kan, Kawan?
Salam,
@kangwiguk
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkunjung ke blog saya. Masukan, saran, dan kritik dari Anda sangat berarti bagi saya.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di sini...