Langsung ke konten utama

Postingan

Nyawa @kangwiguk

Sudah mafhum kita mengerti bahwa hidup manusia ditentukan oleh nyawa yang melekat pada badan ini. Tanpa adanya nyawa, mustahil manusia bisa hidup; bergerak, berbuat, berkehendak, makan, minum, dan lain sebagainya. Nyawa adalah nafas kehidupan setiap mahluk di semesta ini. Oleh karenanya dikatakan bahwa setiap yang bernyawa dikatakan hidup dan setiap yang telah kehilangan nyawa disebut mati, meskipun secara fisik masih utuh dan lengkap. Nyawa menjadi hal penting dan utama dalam kehidupan setiap individu. Dalam berjuang untuk menggapai kesuksesan pun dibutuhkan ruh atau nyawa yang akan senantiasa menggerakkan kita. “Nyawa” inilah yang akan membuat kita terus bergerak dan bergerak. “Nyawa” inilah yang akan membuat kita selalu bangkit meski berulang kali “badai” memporak-porandakan kehidupan

Anda Luar Biasa ...!!! @kangwiguk

Iseng, saya buka kembali majalah lama yang banyak numpuk di rak buku rumah saya. Pada majalah Kartini Edisi 2276, 5 s/d 19 Agustus 2010, terdapat sebuah artikel yang menarik perhatian saya. “Eni Kusuma, Dari TKW Menjadi Penulis Best Seller,” demikian judul artikel tersebut. Mengapa artikel ini menarik bagi saya? Setidaknya, saya punya dua alasan yang mendasari ketertarikan saya. Pertama , sebagai orang yang tengah berjuang untuk menjadi penulis buku ( best seller ), tentu artikel ini sangat berarti guna menambah energi semangat saya dalam berjuang untuk mewujudkan harapan itu.

Kemauan @kangwiguk

Gilang (5), anak saya, memiliki kebiasaan bangun tidur sekitar jam tujuh pagi. Untuk dibangunkan sebelum jam tersebut susahnya minta ampun. Bahkan pernah ada satu kejadian, ia kami “paksa” untuk bangun lebih awal karena akan pergi ke luar kota. Maksud kami, agar segera hilang rasa kantuknya, ia dimandikan oleh bunda-nya. Tapi, apa kemudian yang terjadi? Begitu selesai ia mengenakan baju, beberapa saat kemudian, saya mendapati ia kembali tertidur pulas – rupanya ia meminta kembali “jatah” waktu istirahatnya yang belum usai. Tapi, kejadian kemarin benar-benar diluar kebiasaannya. Sebelum tidur ia dikasih tahu terlebih dahulu bahwa besok pagi-pagi sekali harus bangun tidur karena akan pergi ke rumah eyangnya di Jombang. Lah dalah , tepat adzan

Mau dan Mampu (2) @kangwiguk

Meski harus mendekam dalam penjara, Buya Hamka tetap bisa berkarya. Tafsir Al- Azhar menjadi salah satu buah karyanya yang fenomenal yang ditulis semasa dalam masa tahanan. Mengapa Beliau bisa begitu? Karena Beliau mau menulis dan mampu melakukannya. Pramoedya Ananta Toer , sastrawan legendaris Indonesia, satu-satunya wakil Indonesia yang namanya berkali-kali masuk dalam daftar Kandidat Pemenang Nobel Sastra, peraih pelbagai penghargaan internasional, diantaranya: The PEN freedom-to-write Award (1988) , Ramon Magsaysay Award (1995) , Fukuoka Cultur Grand Price , Jepang (2000), dan masih banyak penghargaan lainnya. Dan

Mau dan Mampu @kangwiguk

Nick Vujicic Dalam berbagai kesempatan selalu dikatakan bahwa setiap manusia bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Kesuksesan manusia adalah mutlak menjadi tanggungjawab setiap individu masing-masing. Begitu pula atas kegagalannya. Dan faktor penting yang sangat mempengaruhi keduanya (sukses ataupun gagal) adalah kemauan dan kemampuan. Kedua faktor inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya seseorang. Kemauan menjadi faktor penting pertama yang harus dimiliki oleh setiap individu. Karena dengan memiliki kemauan yang kuat maka seseorang akan memperoleh energi luar biasa untuk meraih apapun yang menjadi harapan dan impiannya. Sebaliknya, tanpa kemauan yang kuat seseorang akan menjadi antipati dan kehilangan gairah untuk berjuang mewujudkan harapannya itu.

Musuh Terbesar Manusia @kangwiguk

Kendala terbesar yang menjadi penghalang kesuksesan manusia adalah dirinya sendiri. Hal ini persis sebagaimana ungkapan dari pepatah Cina kuno, “Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri.” Kalau kita mau berpikir jernih dan jujur, rasanya hal ini memang benar adanya. Sayangnya, kita justru sering tidak jujur terhadap diri sendiri. Hobi membohongi diri sendiri dan selalu (saja) mencari kambing hitam atas kegagalan dirinya sendiri. Ketika manusia berbuat salah dan jatuh dalam pelukan dosa, syetan yang selalu dijadikan kambing hitamnya. Padahal, apa yang bisa dilakukan syetan?

Ratatouille: Kisah Kesuksesan Seekor Tikus @kangwiguk

“ Tidak semua orang bisa menjadi artis hebat. Tapi siapa pun bisa menjadi artis yang hebat.” Kalimat yang luar biasa dari film “Ratatouille” . Semalam film ini diputar kembali di salah satu stasiun televisi swasta – entah untuk yang ke berapa kalinya. Film ini menceritakan tentang perjuangan seekor tikus yang bernama Remy. Awalnya Remy tinggal di atap sebuah rumah kayu milik seorang nenek di Paris, bersama ayahnya, Djengo dan saudaranya Emile, serta puluhan saudara-saudara lainnya. Dalam kesehariannya, sang nenek sangat menyukai acara masak-memasak di televisi yang dibawakan oleh seorang chef terkenal bernama Auguste Gusteau. Remy pun sangat menyukai Gusteau, ia tak pernah ketinggalan mengikuti acaranya tersebut. Dan ini membawa kebiasaan baru baginya, ia sangat menyukai makanan ala manusia – bukan makanan sampah sebagaimana tikus lainnya. Dalam hatinya, ia sangat ingin menjadi seorang chef terkenal sebagaimana Gusteau.