Langsung ke konten utama

Banyak Pengalaman Tak Selamanya Menguntungkan @kangwiguk



Bagi kebanyakan orang, memiliki segudang pengalaman adalah hal yang membanggakan sekaligus aset luar biasa yang dapat mendongkrak “nilai jual” seseorang – terutama karyawan seperti saya ini. Namun ternyata tak selamanya banyak pengalaman itu menguntungkan. Cerita sahabat saya, perusahaan tempat ia bekerja hanya mau menerima calon karyawan yang memiliki pengalaman tak
lebih dari dua tahun dibidang yang sama.

Lho, kenapa mesti begitu…?!

Masih menurut ceritanya, seseorang dengan pengalaman selama bertahun-tahun pada bidang yang sama cenderung lebih susah dibentuk karakternya. Ia akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan budaya kerja yang berlaku di perusahaan yang baru. Karakternya telah terbentuk kuat sebelumnya, boro-boro kalau karakternya itu positif, kecenderungan mereka memiliki karakter yang negatif sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi karyawan lainnya.

Dari cerita sahabat saya ini, saya pun melakukan evaluasi terhadap beberapa karyawan di perusahaan tempat saya bekerja – terutama mereka yang telah memiliki pengalaman lebih dari 4 tahun. Dan apa hasilnya …?!

Hasilnya benar sebagaimana yang disampaikan sahabat saya itu. Mereka yang telah berpengalaman cenderung lebih susah jika diajak koordinasi. Proses kerjanya lemah, attitude-nya rendah meskipun secara hasil masih bisa diandalkan. Apakah memang demikian?! Bagaimana dengan rekan-rekan di perusahaan Anda?! Share ya…!

Salam

@kangwiguk

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih, Anda telah berkunjung ke blog saya. Masukan, saran, dan kritik dari Anda sangat berarti bagi saya.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di sini...

Postingan populer dari blog ini

Lebih Susah Mana Mencari Kerja Ataukah Mencari Tenaga Kerja @kangwiguk

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah pengangguran di Indonesia hingga akhir Februari 2013 tercatat sebesar 7,17 juta orang. (sumber: kompas.com, 6 Mei 2013). Hal ini ditengarai karena sempitnya lapangan kerja. Jumlah pengangguran tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. “Untuk bisa sekolah saja susahnya minta ampun. Lha sekarang sudah lulus sekolah, nyari kerja ternyata lebih susah lagi,” begitu komentar salah satu tetangga saya yang kebingungan karena anaknya yang baru lulus sekolah menengah belum juga mendapat pekerjaan, meski telah melamar berulang kali.             Pertanyaannya sekarang, benarkah mencari kerja itu susah?

Daftar Blogger Pemula Aktif Indonesia

"Berbagi Semangat, Semangat Berbagi," itulah tagline yang saya gunakan dalam blog ini. Mengapa demikian? Ada dua hal yang melatar belakanginya. Pertama , SEMANGAT. Bagi saya, semangat adalah ruh dari setiap aktivitas kita. Ia adalah nyawa yang menghidupkan dan menggerakkan setiap sendi kehidupan kita. Tanpanya, hidup menjadi tak bergairah, loyo, dan tentu saja, tak ada pencapaian yang luar biasa. Kedua, BERBAGI. Untuk hal yang satu ini, rasanya tak perlu butuh banyak penjelasan, berbagai literatur bertebaran di mana-mana yang menunjukkan bahwa hikmah atau manfaat dari berbagi ini sangatlah banyak. Diantaranya adalah hidup menjadi lebih indah dan bermakna. Berbicara mengenai berbagi, saya langsung teringat dengan salah satu program yang digagas oleh admin Blogger Pemula Indonesia , Kang Hendri. Kang Hendri, telah mencetuskan sebuah ide yang luar biasa (menurut saya), yakni: blogwalking . Tentunya, bagi setiap blogger yang ingin blog-nya berkembang, kehadiran setiap pengu

Sopir Kaya @kangwiguk

Selama ini kita sering berpandangan, bahwa orang-orang kaya selalu didominasi oleh para pengusaha; pemilik industri-industri besar dan semacamnya. Memang sih, hal itu banyak benarnya, namun siapa sangka jika seseorang yang berprofesi sebagai seorang driver pun mampu meraup kekayaan yang berlimpah. Tak percaya?! Seorang konglomerat dari Hongkong, Li KA Shing, orang terkaya ke-20 di dunia versi Majalah Forbes tahun 2014 dengan jumlah kekayaan sebesar USD 31 milliar, menuturkan: saat ia berencana memensiunkan sopirnya yang telah bekerja selama 30 tahun, Li Ka Shing bermaksud untuk memberikan uang pensiun sebesar 2 juta HKD, mengingat dedikasi sang sopir yang dirasa cukup tinggi selama bekerja, maka diberikanlah cek sejumlah tersebut kepada sang sopir. Namun diluar dugaan, Sang sopir menolak dengan sopan seraya berkata, "Tidak perlu, kalau 10-20 juta dolar, saya masih ada." Demi mendapat jawaban tersebut, Li kaget!